ANGKASAREVIEW.COM – Para pria dan wanita Israel ditakdirkan untuk menjadi tentara, karena begitu memasuki usia 18 tahun mereka harus menjalani wajib militer. Dengan penduduk yang semuanya tentara itu, maka dalam kondisi darurat untuk menghadapi peperangan Israel bisa memobilisasi pasukannya dalam hitungan jam.
Pada umumnya semua warga dan anggota militer Israel memiliki prinsip bahwa mereka adalah generasi yang survive dari korban holocaust (pembantaian massal) Nazi. Dan, agar peristiwa kelam itu tidak terulang lagi maka memiliki kemampuan tempur paling mumpuni merupakan syarat mutlak.
Oleh karena itu pula, menjadi tentara bagi warga Israel bukan hanya karena ada wajib militer. Melainkan sebuah keharusan dalam upaya untuk survive tadi.
Para wajib militer Isarel bertugas selama dua sampai tiga tahun. Bagi mereka yang ingin meneruskan kariernya di militer, selanjutnya akan digabungkan ke unit-unit tertentu.
Salah satu unit yang merupakan satuan pasukan elite Israel adalah Batalion Caracal yang anggotanya merupakan campuran tentara pria dan wanita. Meski begitu, jumlah personel pasukan wanita di batalion tersebut lebih banyak dengan komposisi sepertiga prajurit pria, dua pertiga lainnya prajurit wanita.
Sebagai batalion pasukan elite, dalam pelatihannya para anggota Batalion Caracal mendapatkan perlakukan sama. Baik dalam tugas perang maupun non perang. Selayaknya pasukan elite, Batalion Caracal merupakan pasukan yang ganas dan bisa menjalankan semua jenis peperangan. Mulai dari peperangan terbuka hingga peperangan antiteror.
Para anggota pasukan Batalion Caracal bisa diterjunkan ke medan tempur menggunakan helikopter, terjun payung, melalui lautan, dan lainnya.
Selain tergabung dalam Batalyon Caracal, para wanita Israel juga banyak yang menjadi pasukan elite antiteror Oketz Unit. Dalam misi tempurnya, unit ini selalu ditemani anjing penyerang yang sekaligus pelacak bahan peledak.
Pasukan elite antiteror Oketz Unit selalu diturunkan setiap ada konflik di sepanjang Jalur Gaza. Mereka akan menakut-nakuti warga Gaza yang berusaha mendekati pembatas antara Israel dan Jalur Gaza.
Peran wanita di militer Israel terbilang sangat penting mengingat penduduk Israel terbatas, yaitu hanya sekitar 8 juta saja. Sementara dalam peperangan, musuhnya berasal dari berbagai negara. Oleh karenanya, Israel juga memiliki pasukan tank yang awaknya para wanita. Semuanya terlatih baik dan siap diterjunkan dalam peperangan.
Para wanita Israel memang sudah biasa bertempur sejak tahun 1948. Bahkan sampai dilukiskan, sambil menyusui bayinya saja para wanita Isarel masih memegang pistol. Tak heran, ketika jadi tentara para wanita Isarel akan jadi sangat ganas dan berbahaya.
A Winardi