ANGKASAREVIEW.COM – Setelah lama menghilang akibat perubahan haluan kebijakan politik di Tanah Air, akhirnya di era milinium baru ini perusahaan otomotif GAZ Group asal Rusia kembali bisa melanjutkan eksistensinya di Indonesia. GAZ Group hadir dalam pameran alutsista Indo Defence 2018 beberapa waktu lalu dengan mengisi ruang di Hall B, Stand B057 JIExpo Kemayoran.
Sobat AR, merk GAZ sempat dikenal masyarakat luas di era awal tahun 60-an, didatangkan dalam rangka persiapan kampanye penyatuan Papua menjadi bagian NKRI dalam Operasi Jayawijaya (Trikora). Saat itu TNI menggunkan jip GAZ 69 dan truk ringan GAZ 51 sebagai kendaraan operasional lapangan dan angkutan logistik.
Berjalannya waktu dengan putusnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Blok Timur pasca gerakan G-30S/PKI tahun 1965, berimbas juga terhadap kendaaran buatan Uni Soviet (kini Rusia) tersebut. Pasokan suku cadang tak lagi ada, namun sebagaian kendaaran masih terlihat operasional untuk TNI hingga akhir 1970-an.
Kembali ke ajang Indo Defence 2018, GAZ Group hadir menawarkan kendaraan truk ringan 4X4 GAZ Sadko Next berpenggerak 4X4 dan truk 6X6 Ural 432007-31. Sebagai informasi merk Ural merupakan bagian dari GAZ Group yang khusus memproduksi truk untuk militer dan sipil kelas menengah hingga berat.
Di Tanah Air GAZ Group hadir dengan mengikat kerja sama dengan PT Ralika (Rajawali Lintas Kreasi) yang bertanggung jawab untuk pemasaran, layanan perawatan, dan pengadaan suku cadang baik untuk kendaraan merk GAZ dan Ural. Kendaraan yang dijual di Indonesia seluruhnya telah menerapakan sistem kemudi sebelah kanan (RHD).
Kendaraan pertama yang dihadirkan selama pameran Indo Defence 2018 adalah GAZ Sadko Next. Truk ringan berawak dua dengan bagian belakang model bak serbaguna. Kendaraan ini bisa digunakan untuk angkut pasukan atau membawa logistik dengan muatan hingga 2.500 kg.
GAZ Sadko Next ditenagai mesin diesel YMZ-534 V4 berkapasitas 4.430 cc menghasilkan daya 150 hp. yang disandingkan dengan transmisi manual 5 percepatan. Kecepatan maksimum di jalan datar hingga 95 km/jam. GAZ Sadko Next dilengkapi sistem inflasi ban sentral (CTIS) sebagai perlengkapan standar.
Untuk melintas di medan sulit terutama tanah belumpur, as roda depan dan belakang GAZ Sadko Next dilengkapi kunci diferensial. Suspensi depan dan belakang terdiri dari pegas daun semi-eliptik dan peredam kejut hidraulik double-action. Tersedia winch untuk dipasang di bumper depan sebagai opsional.
Sobat AR, truk ke-2 yang dihadirkan adalah Ural 432007-31 berpenggerak 6X6. Didapuk sebagai kendaraan serbaguna lintas medan dengan muatan hingga 6.000 kg. Ditenagai mesin diesel YMZ-238M2T V8 kapasitas 4.860 cc berdaya 240 hp yang digabungkan dengan transmisi manual lima percepatan. Bisa dikebut hingga 82 km/jam di jalan datar keras.
Berbeda dengan tampilan GAZ Sadko Next yang telah terlihat lebih modern, kabin Ural 432.007-31 justru masih terlihat jadul dan sangar layaknya kendaraan militer era Uni Soviet. Namun demikian kemampuan dan ketangguhan Ural 432.007-31 tak perlu diragukan lagi.
TNI sendiri telah mengadopsi sebanyak 25 unit truk Ural 432.007-31. Kendaraan tersebut kini sedang digunakan oleh Kontingen Garuda (Konga) yang bertugas di wilayah konflik di Libanon, Timur Tengah. Didapuk sebagai kendaraan angkut pasukan dan logistik dan sebagian lainnya dijadikan sebagai truk tangki pembawa air bersih.
Sobat AR, stan GAZ-Ralika selama pameran cukup ramai dikunjungi baik warga sipil maupun perwakilan TNI. Banyak yang penasaran akan kemampuan kendaraan buatan Negeri Beruang Merah. Selain itu penonton juga berswa foto dengan ke dua truk yang bertampang sangar ini.
Awak redaksi AR juga sempat bertanya sejauh mana ketertarikan TNI terhadap keduanya. Dituturkan awak penjaga stan bahwa Ural 432.007-31 kembali dipesan TNI dalam kisaran selusin jumlahnya. Namun, belum untuk GAZ Sadko Next. Meski dalam jumlah tak besar, GAZ Group akhirnya kembali menjejakkan rodanya di Tanah Air.
Rangga Baswara Sawiyya
Mohon mencantumkan sumber tulisan dari Angkasa Review apabila Anda hendak menyadur atau mengutip tulisan ini. Terima kasih
Truk kamaz nya gak sekalian dijajakin di indonesia.