ANGKASAREVIEW.COM – Perusahaan pertahanan swasta asal Tangerang, PT SSE, kembali melahirkan produk terbarunya berupa kendaraan tempur (ranpur) yang dinamai P2-KM. Untuk pertama kalinya P-2 KM menjalanani debutnya di pameran pertahanan internasional Indo Defence 2018 (7-10 November) yang baru berlalu.
Sobat AR, kendaraan berpenggerak 4X4 ini ditenagai oleh mesin diesel Steyr M16 buatan Austria berkapasitas 3.200 cc yang menghasilkan daya 217 hp. Didapuk sebagai kendaraan intai (armored reconnaissance vehivle/ARV) P2-KM hanya diawaki tiga orang saja, yakni pengemudi, komandan, dan operator senjata.
Persenjataan andalan yang diusung P2-KM berupa stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) Rogue buatan Reutech dari Afrika Selatan. Dilengkapi pilihan senapan mesin kaliber 12,7 mm atau 7,62 mm yang disandingkan dengan peralatan optronik berupa kamera siang/malam dan laser range finder.
Tingkat proteksi yang ditawarkan oleh P2-KM adalah STANAG 4569 level 1 alias kebal terhadap terjangan peluru senapan serbu kaliber 5,56 dan 7,62 mm maupun granat tangan. Rodanya menggunakan tipe run flat yang bisa terus berlari meski ditembus peluru serta dilengkapi sistem tekanan udara yang bisa diatur dari dalam kabin (CTIS).
Tergolong dalam ranpur ringan, P2-KM dapat dimobilisasi via udara dalam perut pesawat angkut sekelas C-130 Hercules atau A-400M Atlas. P2-KM juga bisa digeser menggunakan helikopter sekelas CH-47 atau CH-53. Untuk kebutuhan ini, PT SSE telah menyiapkan cincin gantungan empat titik masing-masing di ujung atapnya.
Dalam poses pengembangan P2-KM, PT SSE bekerjasama dengan Yonkav TNI AD untuk mendapat masukan mengenai spesifikasi yang dibutuhkan. P2-KM sendiri dikembangkan karena ada peluang untuk menggantikan ranpur intai Panhard VBL milik Yonkav TNI AD yang sudah mulai dimakan zaman.
Purwarupa P2-KM baru akan menjalani proses uji untuk mendapatkan sertifikasi Dislitbang TNI AD. Bila tak ada perubahan rencana, uji lapangan akan dilakukan pada Desember 2018 atau awal Januari 2019. Hal ini dituturkan Edy Kusdaryanta, Design Engineer PT SSE, kepada redaksi AR di booth PT SSE di Hall D JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat (7/11/2018).
Sobat AR, saat ditanya soal kemampuan amfibi P2-KM bila dibandingkan Panhard VBL yang bisa berenang, Edy Kusdaryanta mengatakan, P-2KM sedari awal telah dirancang dengan desain hull bawah berbentuk V layaknya lambung perahu alias disiapkan untuk memiliki kemampuan mengapung di atas air.
Bila Panhard dilengkapi sebuah mesin propeler di buritan, P2-KM direncanakan akan mengusung sepasang mesin propeler yang akan ditempatkan di sisi kiri dan kanan atau model tunggal di bawah daun pintu belakang. Namun, versi amfibi P2-KM baru akan dibuat setelah proses sertifikasi varian standar didapat dari Dislitbangad.
Rangga Baswara Sawiyya
Disclaimer: Banyak yang melakukan Copy-Paste tulisan dari Angkasa Review di blog maupun di grup penyedia informasi tanpa menyebutkan sumber tulisan atau menyertakan link-nya. Seolah merupakan tulisan sendiri dengan cara memodifikasi judul dan/atau mengganti fotonya saja. Demi menghormati karya orang lain, mari kita budayakan untuk senantiasa menyertakan sumber dari mana tulisan disadur atau dikutip. Terima kasih
bravo negeri ku
seharusnya saling bekerja sama antar industri dalam negeri
antara Turangga, PT SSE, dan pindad saling bekerja sama agar bisa membuat alutsista 100 persen murni dalam negeri
dan di jamin bisa bersaing rana internasional