ANGKASAREVIEW.COM – Airbus siap menjawab kebutuhan pertahanan Indonesia di bidang militer dengan menawarkan produk helikopter canggih. Pengembangan kerja sama pemenuhan kebutuhan ini, dilaksanakan dengan berbagai cara. Selain bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia dalam manufaktur komponen dan perakitan, Airbus juga telah mendirikan pusat layanan (service center) perawatan helikopter baik untuk sipil maupun militer di Cibubur.
Eksekutif Senior Airbus mengatakan, Indonesia merupakan pelanggan yang sangat penting untuk produk pesawat militer dan helikopter. Hubungan baik antara Indonesia dengan Airbus telah terjalin lebih dari 40 tahun sejak dimulainya lisensi produksi pesawat ringan NC212 dan helikopter NBO-105 oleh IPTN (PTDI) tahun 1976.
Helikopter canggih seperti H225M, AS656 MBe, AS550, dan AS555 telah dioperasikan oleh TNI AU, TNI AL, TNI AD, dan kepolisian. Di luar itu masih ada sejumlah helikopter lain seperti H135 yang dioperasikan oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), H145 oleh perusahaan swasta, maupun AS365N3+ oleh Basarnas, dan lainnya.
Managing Director Airbus Helicopters Indonesia Ludovic Boistot dalam acara media briefing di pameran pertahanan Indo Defence 2018 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat yang diikuti Angkasa Review menyatakan, Airbus unggul dalam segmen helikopter dengan lebih dari 150 helikopter sipil dan militer beroperasi di Indonesia.
“Helikopter Airbus mencakup hingga 40% pangsa pasar. Kami memiliki pusat pemeliharaan, perbaikan, dan perawatan besar (MRO) di Indonesia. Kami juga berencana untuk mengembangkan kehadiran kami di Indonesia di tahun-tahun mendatang,” ujarna, Kamis (8/11/2018).
Secara khusus Boistot menyoroti kemampuan multiperan helikopter H225M dari keluarga Super Puma dan helikopter ringan serbaguna bermesin ganda H145M dan bagaimana kedua heli ini menjawab kebutuhan Indonesia.
“H225M telah terbukti kemampuannya di medan tempur. Heli ini merupakan heli multiperan yang cocok untuk berbagai macam operasi termasuk misi transportasi taktis dan misi SAR,” kata Boistot.
Sementara untuk H145M yang berukuran menengah, heli ini merupakan platform biaya rendah. H145 bisa melakukan berbagai misi, mulai dari pengangkutan pasukan, medevac, hingga pengintaian.
Dalam catatan Angkasa Review, Airbus telah menyelesaikan uji pertama penembakan sistem senjata modular HForce pada H145M. Perangkat ini memungkinkan H145M dipersenjatai menggunakan senapan mesin M3P kaliber .50 dan kanon otomatis M621 kaliber 20mm.
Heli ini juga dapat diintegrasikan dengan peluncur roket FZ231 kaliber 70 mm dan pemasangan Wescam MX-15 electro-optical targeting system serta Scorpion helmet mounted sight display.
Roni Sontani