ANGKASAREVIEW.COM – Hubungan dua negara bekas pecahan Uni Soviet, Rusia dan Ukraina, tak harmonis lagi. Puncaknya terjadi sejak Rusia melakukan aneksasi terhadap Semenanjung Krimea tahun 2014.
Ukraina yang selama ini cukup bergantung dengan alutsista termasuk suku cadang persenjataan buatan Rusia mulai merasakan imbasnya. Kelangsungan hidup peralatan militer Ukraina ikut terganggu karena Rusia tak lagi mau memasok atau menjualnya kepada Ukraina.
Ukraina perlahan mulai bangkit melepaskan ketergantungan dari bekas induk semangnya tersebut. Satu per satu alutsista buatan Rusia ataupun buatan asli Ukraina mulai menggunakan komponen dalam negeri. Kalaupun di dalam negeri tidak ada, Ukraina akan mendatangkannya dari negara Barat.
Hasil jerih payah Ukraina pun tampak dalam pameran Arms & Security 2018 di Kiev, ibu kota Ukraina. Industri pertahanan lokal menampilkan beberapa produk alutsista yang telah di-upgrade atau dimoderenisasi. Di antaranya rantis intai tempur BRDM Mongoose, lalu panser amfibi BTR-4MV1 dan BMP-M1C, juga peluncur roket multilaras BM-21UM.
Sobat AR, sebelumnya telah diulas mengenai ranpur BRDM Mangoose sebagai pengganti BRDM-2. Kali ini redaksi akan mengulas wahana peluncur roket BM-21UM yang didapuk menggantikan sistem MLRS gaek buatan era Uni Soviet BM-21 Grad.
Dalam pameran, Shepetivka Repair Plant yang merupakan bagian dari UkrOboronProm (UOP) menampilkan untuk pertama kalinya truk peluncur roket multilaras BM-21UM Berest. Ranpur ini dijuluki juga sebagai Hrad yang berarti ‘Puri Benteng’ untuk menunjukkan bahwa sistem MLRS baru ini lebih perkasa dari Grad yang akan digantikannya.
Sebagai pengusung rak peluncur roket dipilih truk berpenggerak 4X4 buatan dalam negeri КrАZ-5401НЕ model double cab yang diawaki lima orang prajurit. Sebagai tenaga penggeraknya menggunakan mesin diesel berdaya 312 hp. Dilengkapi dua tangki bbm berkapasitas 165 liter untuk beroperasi sejauh 600 km. Kecepatan maksimumnya mencapai 90 km/jam.
Keunggulan lain yang ditawarkan Hrad adalah jumlah roket yang diusung sebanyak 50 (5 x 10) atau lebih banyak 10 batang dibanding Grad. Untuk menunjang akurasi tembakan, Hrad menerapkan sistem kontrol tembak digital yang dipandu menggunakan sistem navigasi GPS/INS serta komputer artileri. Proses peluncuran roket dapat dilakukan secara otomatis baik dari dalam maupun luar kabin.
Sebagai senjata penghancur adalah roket kaliber 122 mm yang mampu menjangkau sasaran sejauh 40 km. Jangkauan juga bisa diperpanjang mencapai 52 km tergantung dari jenis hulu ledak yang digunakan. Shepetivka Repair Plant juga mengembangkan Hrad dengan peluncur roket kaliber 220 mm yang serupa dengan sistem MLRS Uragan dan telah digunakan Angkatan Darat Ukraina.
Sobat AR, dikabarkan saat ini Angkatan Darat Ukraina setidaknya masih mengoperasikan sebanyak 300 unit MLRS gaek BM-21 Grad. Sayangnya, selama pameran tidak diinformasikan berapa order pasti dari Angkatan Darat Ukraina serta kapan pengiriman pertama Hrad akan dilakukan.
Rangga Baswara Sawiyya