ANGKASAREVIEW.COM – Setelah sepekan menggunakan tower darurat, AirNav Indonesia mulai hari ini (Senin, 8/10/2018) melayani penerbangan di bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu menggunakan mobile tower. Peralatan ini didatangkan langsung dari Lombok usai bertugas pasca bencana alam yang melanda daerah itu.
Mobile tower AirNav Indonesia tiba di Pelabuhan Pantoloan, Palu Jum’at, (5/10/2018) lalu dengan dijemput tim teknik AirNav Indonesia dan langsung bekerja setibanya di bandara.
Titik lokasi pemasangan berada di dekat bangunan tower yang lama. Tim kemudian menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan seperti jaringan power supply dan jaringan telepon. Selanjutnya melakukan pengaturan frekuensi, uji coba jangkauan peralatan VHF yang ada di kabin, memasang fasilitas komunikasi ground to ground untuk koordinasi, serta uji coba operasional.
Baca Juga:
Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, AirNav Optimalkan Jalur Penerbangan Selatan Jawa
Setelah makukan serangkaian uji coba, pelayanan navigasi akhirnya dipindah ke mobile tower mulai pagi ini.
Mobile tower AirNav memiliki dimensi kabin dengan panjang 6,058m, lebar 2,438m dan tinggi 2,438m. Kabin dilengkapi dengan fasilitas lampu penerangan, control desk, head set/hand mike, recorder, signal light gun, emergency lamp serta pendingin ruangan.
Kepadatan penerbangan di Bandara Palu meningkat sangat signifikan. Sebelum bencana, setiap harinya maksimal hanya ada 35 penerbangan yang dilayani. Namun saat ini setiap harinya hampir 200 penerbangan dari dan ke Palu yang dilayani AirNav Indonesia.
“Kita harus bekerja keras memastikan layanan navigasi penerbangan berfungsi kembali sehingga penerbangan dapat dibuka. Palu tidak boleh terisolasi. Bantuan dan penanganan bencana sangat bergantung kepada bandara,” kata Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto di malam saat terjadinya bencana Palu.
Diharapkan mobile tower dapat meningkatkan layanan navigasi untuk membantu proses pemulihan penerbangan di Palu.
(ERY)