Suplai 84 MH-139 ke USAF, Kolaborasi Boeing-Leonardo Singkirkan Lockheed dan Sierra Nevada

MH-139A Gray WolfLeonardo

ANGKASAREVIEW.COM – Kolaborasi Boeing Defense dan Leonardo berhasil memenangi tender pengadaan 84 unit helikopter militer MH-139 senilai 2,38 miliar dolar AS. MH-139 akan digunakan untuk menggantikan peran heli gaek Bell UH-1N Iroquois atau “Huey” yang telah mengabdi sejak tahun 1970-an di jajaran dinas Angkatan Udara Amerika Serikat (AU AS – USAF).

Kontrak awal senilai 375 juta dolar AS, diterima Boeing Defense-Leonardo untuk pengadaan empat heli MH-139 dan integrasi sejumlah perangkat non-developmental. Sebagaimana diberitakan CNBC, penandatanganan kontrak dilakukan Senin (24/9).

USAF menyatakan, pengiriman gelombang pertama MH-139 akan dilakukan pihak pabrikan pada 2021 mendatang.

Dikutip dari Flightglobal, Selain akan digunakan sebagai helikopter latih, heli uji, dan operasi dukungan angkutan udara, MH-139 sejatinya akan menjalankan peran sebagai heli layanan dinas rudal balistik nuklir antarbenua milik AS yang berbasis di Wyoming, Montana, dan North Dakota.

MH-139 tidak lain adalah varian militer dari helikopter sipil buatan AgustaWestland yaitu AW139. Masuknya Leonardo (induk perusahaan AgustaWestland/Leonardo Helicopters) ke Amerika Serikat dan berkolaborasi dengan Boeing, merupakan cara jitu industri pesawat Inggris-Italia tersebut untuk merebut pasar di Negeri Paman Sam.

Leonardo akan merakit helikopter MH-139 di fasilitas Philadelphia dan Pennsylvania bekerja sama dengan Boeing yang bertanggung jawab soal spesifikasi komponen militer heli ini.

Baca: Tantang AW139 dan H175, TAI Luncurkan Helikopter Medium T625

AW139 sendiri merupakan salah satu helikopter terlaris di dunia untuk kelas heli sipil medium berkapasitas 15 orang. Heli ini diproduksi sejak 2001 dan sudah hampir seribu unit diserahkan pihak pabrikan kepada para pemesannya.

Badan SAR Nasional (Basarnas/BNPP) merupakan salah satu pengguna heli ini di Indonesia dengan mengoperasikan satu unit AW139.

Kemenangan Boeing-Leonardo untuk pengadaan helikopter pengganti UH-1N di USAF, merupakan kemenangan besar dari sebuah penantian panjang.

Boeing-Leonardo dalam hal ini berhasil menyingkirkan HH-60U Black Hawk yang diusung Sikorsky (sekarang berada dalam naungan Lockheed Martin) dan heli Force Hawk (versi upgraded UH-60 Black Hawk) garapan Sierra Nevada Corp.

Kemenangan yang diraih oleh Boeing Defense khususnya, merupakan berkah lajutan dari kontrak 805,3 juta dolar AS yang diterima Boeing Defense dari Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS – US Navy) beberapa minggu lalu. Yaitu kontrak untuk pengadaan empat unit tanker udara tanpa awak berbasis di kapal induk, MQ-25A Stingray.

Dalam beberapa hari ke depan, diprediksi Boeing Defense juga akan mendapatkan kontrak lain dari Angkatan Bersenjata AS.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *