Ka-226T, Heli Mungil Multifungsi dari Rusia Siap Diakuisisi India 200 Unit

Ka-226Roni Sontani

ANGKASAREVIEW.COM – Salah satu ciri khas helikopter rancangan Biro Desain Kamov di bawah naungan Russian Helicopters (bagian dari Rostec) adalah penggunaan baling-baling utama bertingkat yang berlawanan arah putaran rotornya (coaxial contra-rotating main rotors).

Dengan baling-baling utama model ini, maka tidak dibutuhkan lagi rotor ekor (tail rotor) sehingga dimensi heli bisa dibuat mungil namun berkapasitas besar serta berkurangnya vibrasi akibat penggunaan baling-baling ekor. Pakem ini kembali diwujudkan Russian Helicopters pada heli mungil multifungsi Ka-226 (ka-226T) untuk sipil maupun militer.

Diproduksi oleh Russian Helicopters melalui pabrik Kumertau Aviatio Production Enterprise (KAPE) dan telah digunakan oleh Angkatan Udara Rusia sejak 2002, Ka-226T mumpuni digunakan untuk fungsi pengawasan (surveillance), pengintaian (reconnaissance), pencarian dan pertolongan (SAR), penargetan (targeting), angkut kargo, angkut personel, hingga pemadaman api (fire fighting).

Selain menjadi salah satu kekuatan AU Rusia, heli yang penerbangan perdananya dilaksanakan pada 1997 ini juga diakuisisi oleh Biro Keamanan Federal Kementerian Dalam Negeri Rusia, FSB.

Sobat AR, India sejak 2014 telah menginisiasi untuk mengakuisisi heli Ka-226T dalam jumlah yang cukup besar yaitu 200 unit bagi kebutuhan militernya. Namun, walau heli ini sudah dinyatakan terpilih pada 2015, hingga saat ini penandatanganan untuk kontrak jual belinya belum kunjung terlaksana. Dikabarkan, hal ini menunggu kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke India pada Oktober mendatang.

Meski demikian, menurut CEO Russian Helicopters Andrey Boginsky dalam penyelenggaraan ARMY 2018 di Kubinka, Wilayah Moskow, Rusia (21-26 Agustus), pembicaraan antara industri pesawat India HAL dengan Russian Helicopters telah berjalan sampai pada tahapan persiapan untuk fasilitas produksi di India nantinya serta cakupan komponen-komponel lokal yang bisa dibuat untuk helikopter ini.

“Kami secara aktif sudah memulai persiapan untuk proyek ini walau kontrak belum ditandatangani,” ujar Boginsky dalam konferensi pers di Kubinka, 22 Agustus.

Roni Sontani

Bila rencana pembelian ini terlaksana, maka ada skema di mana Russian Helicopters akan memasok 60 unit heli pertama yang diproduksi di Rusia. Sementara 140 lainnya akan dibuat bersama di HAL India.

Sobat AR, bicara soal keunggulan, salah satu kelebihan dari heli Ka-226 menurut penjelasan Russian Helicopters adalah adanya modul misi yang bersifat interchangeable. Sejumlah modul untuk misi-misi berbeda bisa diintegrasikan di heli ini atau bisa juga tidak digunakan.

Untuk pilihan terakhir, biasanya Mi-226 digunakan sebagai flying crane di mana kabin penumpang dilepas dan hanya tersisa bagian atas dengan dua selongsong ekor (tail boom). Model sistem modul ini sebelumnya telah diterapkan pada heli pendahulunya, Ka-26.

Ka-226 dioperasikan oleh satu atau dua orang pilot. Dengan modul terinstalasi, heli ini mampu membawa 6-9 penumpang. Kapasitas angkut kargo internalnya mencapai 1.400 kg. Heli ini juga dapat mengangkut kargo eksternal hingga 1.500 kg dengan menggunakan sling.

Untuk bagian motor penggerak, Ka-226 menggunakan dua mesin turboshaft Rolls-Royce 250C (Allison 250-C20R/2) yang menghasilkan daya 450 shp tiap satu mesinnya. Dengan ukurannya yang mungil, Ka-226 cocok mengemban tugas di wilayah urban atau area-area operasional yang sempit.

Sputnik

Varian ka-226T dibuat sebagai prototipe untuk kebutuhan militer India. Tidak menggunakan mesin lama, Ka226T telah di-upgrade ke mesin baru yang bertenaga lebih besar yakni dua Turbomecca Arrius 2G1 dengan daya 670 shp (705 hp take-off power) per satu mesinnya. Mesin ini juga dilengkapi dengan sistem proteksi api dan peringatan dini kebakaran.

Dengan perubahan tersebut, Ka-226T mampu terbang lebih tinggi melintasi pegunungan dan mumpuni digunakan di wilayah-wilayah India yang yang berdataran tinggi. Heli ini juga dirancang mampu beroperasi di cuaca yang panas.

Ka-226T mampu terbang hingga ketinggian maksimum 5.700 meter dan hover ceiling pada 4.100 m (OGE). Sejumlah peralatan avionik modern, sistem kendali otomatis, sistem navigasi, dan radar turut melengkapi heli ini. Untuk penggunaan, Ka-226T juga telah lolos sertifikasi tahun 2015 silam.

Di India, rencananya Ka-226T akan digunakan untuk menggantikan peran heli gaek Chetak atau Aerospatiale Alouette III dan heli Cheetah (Aerospatiale SA-315B) yang masing-masing digunakan Korps Penerbangan Angkatan Darat India serta Angkatan Udara India.

Anna Zvereva

Heli Ka-226T memiliki desain yang cukup luas untuk pandangan pilot, desain kabin baru, dan desain baru pada rotor utama. Heli dilengkapi empat roda pendarat yang fixed alias tidak bisa dilipat.

Heli ini juga dilengkapi dengan sistem hoist, cargo hook, searchlight, dan tambahan tanki eksternal apabila dibutuhkan.

Badan Ka-226T berdimensi 8,6 m, lebar 3,2 m, dan tinggi 4,1 meter. Sementara untuk baling-baling utama dengan enam bilah masing-masing tiga unit (atas-bawah) memiliki diameter 13,2 m. Bobot maksimal terbang untuk heli ini mencapai 3.600 kg

Heli ini mampu terbang dengan kecepatan maksimum 250 km/jam, kecepatan jelajah 220 km/jam, dan kemampuan menanjak 10 m/detik. Untuk jarak jelajah mencapai 600 km menggunakan tanki bahan bakar utama.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *