ANGKASAREVIEW.COM – Salah satu helikopter yang menjadi pusat perhatian pengunjung dalam penyelenggaraan pameran ARMY 2018 di arena Patriot Expo, Kubinka, Wilayah Moskow pada 21-26 Agustus adalah Mi-28NE Night Hunter keluaran Russian Helicopters. Helikopter serang buatan pabrik Rostvertol ini memiliki sejumlah persenjataan dan avionik modern melebihi versi terdahulu.
Dirancang oleh Biro Desain Mil untuk menghancurkan armada tank, kendaraan lapis baja, dan perkubuan pasukan infanteri dari udara, Mi-28NE mampu dioperasikan dalam segala cuaca baik siang maupun malam hari.
Sobat AR, secara spesifik, heli serang ini memiliki fungsi untuk dukungan serangan udara dan kontrol udara depan, helikopter antitank, dukungan serbuan pasukan payung, penyerbu pasukan payung lawan, penyerbu pasukan infanteri, wahana peperangan kecepatan dan ketinggian rendah, serta untuk patroli keamanan di daerah rawan konflik.
Kode Mi-28NE menyiratkan bahwa helikopter ini merupakan varian Mi-28N yang dibuat sebagai versi ekspor. Mi-28N sendiri telah digunakan oleh Angkatan Udara Rusia sejak tahun 2006.
Berbagai keunggulan ditawarkan pihak Russian Helicopters pada Mi-28NE. Sejumlah perbaikan pada heli ini juga dapat ditemukan dibandingkan versi terdahulu. Salah satunya adalah pada rotor utamanya.
Mi-28NE juga dibuat terintegrasi dengan berbagai sistem perang di darat maupun udara. Heli ini dapat berinteraksi dengan drone dan mengoperasikannya dari jauh.
Adapun persenjataan modern yang diusungnya adalah rudal antitank Khrizantema-M dengan dua sistem pemandu. Rudal ini mampu menghancurkan sasaran berupa tank dalam jarak hingga 10 km.
Senjata lainnya adalah rudal Ataka hingga 16 unit dengan sistem pemandu laser serta rudal Strelet hingga empat unit. Mi-28NE juga mampu membawa bom-bom udara hingga bobot 500 kg.
Untuk misi penyerangan, heli Mi-28NE juga didukung sistem senjata gerak NPPU-28 kanon 2A42 kaliber 30 mm. Lainnya adalah empat pod roket B8V20-A yang masing-masing mampu menampung 20 unit roket S-80 kaliber 80 mm serta empat unit B13L1 berisi roket S-13 kaliber 122 mm.
Modernisasi pada heli Mi-28NE juga menyangkut tenaga mesin dan baling-baling utama. Dengan fitur baru ini heli mampu terbang di wilayah yang lebih tinggi maupun di cuaca yang panas.
SPESIFIKASI MI-28N(E)
Awak: 2. Panjang keseluruhan tanpa baling-baling: 17,5 m. Panjang rotor utama: 17,2 m. Panjang rotor ekor: 3,85 m. Lebar dengan konsol sayap: 5,88 m. MTOW: 12.100 kg. Kecepatan terbang jelajah: 270 km/jam. Kecepatan terbang maksimum: 300 km/jam. Ketinggian terbang maksimum: 5.000 m. Jarak jelajah tanpa drop tank: 450 km. Jarak jelajah dengan drop tank: 1.087 km. Mesin: 2 x VK-2500-02 (2 x 2200 hp).
Dua mesin turboshaft VK-2500-02 merupakan modifikasi terbaru dari mesin TV-117 digunakan pada Mi-28NE. Mesin ini memiliki berbagai keunggulan seperti performa tinggi, tahan temperatur tinggi, terbang dan mendarat dengan aman walau hanya menggunakan satu mesin, serta masa pakai hingga 6.000 jam.
Kedua mesin diletakkan secara terpisah di antara gear box. Hal ini untuk mencegah kerusakan mesin secara bersamaan bila diakibatkan oleh tembakan musuh.
Bilah baling-baling utama telah menggunakan bahan komposit. Sementara rangka badan menggunakan desain metal semi-monokok. Model baling-baling ekor (tail rotor) menggunakan tipe “X” yang memberikan performa lebih baik dibanding model konvensional.
Sobat AR, pengembangan heli Mi-28N maupun varian NE, berdasarkan basis Mi-35 yang telah digunakan di lebih 20 negara serta berperan serta dalam berbagai peperangan maupun konflik di 30 negara. Di udara, heli ini mampu melakukan sedikitnya delapan manuver antiserangan rudal termasuk nesterov loop, immelman, dan barrel.
Sistem radio elektronik udara yang digunakan Mi-28NE adalah BREO-28(E). Sistem ini didesain untuk membantu pilot dalam hal navigasi udara, misi tempur, maupun peningkatan keselamatan.
Sekeliling bagian kokpit termasuk kaca heli diberi lapisan pelindung antiserangan peluru hingga kaliber 12,7 mm, proyektil ledakan tinggi 20 mm, maupun pecahan rudal. Demikian juga dengan tanki bahan bakar dilapisi dengan foam polyurethane guna mencegah terjadinya kebocoran akibat tembakan peluru kaliber 7,62 maupun 12,7 mm. Sementara bahan komposit pada rotor utama mampu menahan proyektil hingga kaliber 30 mm.
Dmitry Titarenko, Kepala Departemen Penjualan Rostvertol PLSC kepada para wartawan di lokasi pameran mengatakan, heli Mi-28NE yang dibawa ke ajang ARMY 2018 ini merupakan prototipe heli versi ekspor Mi-28NE.
“Ini adalah heli terbaru Mi-28NE dengan sejumlah avionik dan persenjataan modern yang melengkapinya. Heli ini ditawarkan khusus sebagai versi ekspor dari Mi-28N,” ujar Titarenko.
Roni Sontani (Moskow, Rusia)
keren sih heli nya… tp sayang ga dilirik tni.