ANGKASAREVIEW.COM – Sesuai dengan jadwal yang ditargetkan, Turkish Aerospace Industries (TAI) akhirnya meluncurkan purwarupa pertama T625, helikopter transportasi multiguna asli rancangan dalam negeri. Peluncuran tersebut digelar pada 18 Agustus lalu di area pabrik TAI yang bermukim di Ankara, Turki.
Konsep heli bermesin ganda kelas 6 ton ini mulai dirancang tahun 2010. Pada tahun 2013 kontrak untuk pengembangannya mulai ditandatangani antara TAI dengan SSM (Undersecretariat for Defense Industries). Sebanyak tiga purwarupa dinamis akan dibangun, yang satu di antaranya akan dikembangkan untuk versi militer.
Sobat AR, mockup skala penuh T625 mulai ditampilkan untuk umum saat pameran petahanan internasional IDEF 2017 di Ankara pada bulan Mei. TAI kemudian memboyong mockup T625 untuk debut internasional pertamanya di Perancis pada Juni 2018 saat pameran pesawat Paris Air Show digelar.
T625 memiliki dimensi dengan panjang 15,8 meter dan diameter rotor 13,2 meter. Kabinnya mampu menampung 12 orang penumpang ditambah satu atau dua orang pilot untuk mengoperasikannya. Volume kompartemen bagasi internalnya mencapai 1,1 meter kubik dan ruang tangki untuk membawa 1.020 liter bahan bakar.

Sobat AR, purwarupa heli dengan MTOW seberat 6,050 kg ini akan ditenagai sepasang mesin LHTEC-CTS800·4A turboshaft buatan Honeywell dan Rolls Royce. Ini adalah mesin yang serupa dengan yang digunakan heli serang TAI T129 ATAK.
Masing-masing mesin tersebut menghasilkan daya sebesar 1.373 shp yang akan menerbangkan T625 dengan kecepatan jelajah maksimum 306 km/jam dan ketinggian terbang hingga 6.096 meter. Endurance T625 mencapai 3 jam 48 menit atau dengan jangkauan terbang jelajah sejauh 740 km.
Namun beredar kabar bahwa versi produksi T625 kelak akan mengusung mesin buatan dalam negeri TS1400 yang kini sedang dikembangkan oleh Tusas Engine Industries.
Sobat AR, soal avionik T625 menggunakan produk buatan dalam negeri, ASELSAN dengan glass cockpit penuh. Perangkat ini memiliki dua layar sentuh berukuran 8×20 inci IMD (Integrated Mission Displays) dan dua layar sentuh 8×10 inci entri data TCCU (Touch Command Control Unit).
Selain itu, heli ini juga menerapkan sistem kontrol penerbangan otomatis redundansi ganda 4 sumbu yang canggih.
Baca Juga:
Lelang Tender Proyek UAV: Turki, China, Perancis dan Israel Akan Berebut Hati Indonesia
Debut, Turki Tampilkan Mock-Up Jet Latih/Serang Ringan Hurjet di FIA 2018
Sobat AR, heli T625 dirancang untuk memenuhi standar Kategori-A, yakni masih dapat beroperasi dengan aman jika terjadi kegagalan pada satu mesin. Rotor utamanya memiliki lima bilah kitiran dan empat bilah untuk rotor ekor. Sistem perlindungan icing penuh dipasang untuk memungkinkan operasi yang aman ketika helikopter dalam kondisi icing.
Soal tampilan, T625 terlihat aerodinamis dengan mengusung sistem roda pendaratan yang dapat ditarik ke dalam. Sistem rodanya didesain untuk dapat melakukan pendaratan dengan aman pada kondisi medan yang tidak rata yang dibuat oleh perusahaan Alp Aviation dari Turki.
Sebagai heli multiguna, T625 memiliki ruang kabin yang luas sehingga cocok dikembangkan sebagai helikopter transportasi lepas pantai (migas), angkut VIP, angkut pasukan, kargo militer, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) serta untuk wahana evakuasi medis (medevac).
Direncanakan purwarupa heli yang menapat julukan Ozgun (Inggris=original) ini akan menjalani terbang perdana pada September mendatang.
Heli ini juga ditargetkan akan mendapatkan sertfikasi sipil dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Turki (SHGM) tahun 2020 dan dari Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) menyusul kemudian. Selanjutnya, produksi masal akan dijalankan pada tahun 2021.
Sobat AR, dikelas heli medium, T625 Ozgun akan menantang heli AW139 buatan Leonardo; H155 dan H175 besutan Airbus Helicopters; serta S-76 pabrikan Sikorsky. Meski sebagai pendatang baru, TAI percaya diri mampu mengamankan sekitar 300 pesanan domestik selama 15 tahun ke depan dan 500 unit dari pasar ekspor selama periode 20-25 tahun.
Rangga Baswara Sawiyya