ANGKASAREVIEW.COM– Angkatan Udara Rusia (Russian Air Force, cabang dari Russian Aerospace Forces) bakal menerima pesanan jet tempur MiG-35 lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan semula. Presiden United Aircraft Corporation (UAC) Yury Slyusar mengatakan hal itu kepada harian Vedomosti, Rabu (15/8/2018).
Hal tersebut dilakukan untuk menghemat anggaran dan menjaga ritme produksi pabrik.
“Untuk MiG-35, ini untuk pertama kali akan dilaksanakan pengiriman lebih cepat kepada Kementerian Pertahanan. Hal ini untuk menghemat anggaran dan menjaga ritme produksi pabrik,” ujar Slyusar.
Keuntungan lainnya, tambahnya, Kementerian Pertahanan Rusia akan menerima pesawat pesanan lebih cepat. Untuk gelombang pertama UAC akan mengirimkan enam unit MiG-35 kepada Kemhan Rusia pada akhir tahun ini.
Kemhan Rusia melakukan pembelian 30 MiG-35 (dari rencana total 170 unit) yang perintisannya telah dilakukan sejak 2013. Mei 2018, pesawat pesanan sudah mulai menjalani pengujian.
MiG-35, jet tempur multiperan generasi 4++ merupakan pengembangan dari MiG-29. Dibandingkan pendahulunya, MiG-35 memiliki kapabilitas manuver dan performa terbang yang lebih baik. Pesawat ini mampu terbang pada kecepatan hingga 2.700 km/jam serta memililiki radius tempur sejauh 1.000 km.
Tahun lalu, Direktur Umum MiG Ilya Tarasenko menyatakan, produksi MiG-35 akan dibuat dua tahun setelah pesawat pra-produksi selesai menjalani pengujian. MiG-35 rencananya akan dibuat tidak hanya untuk AU Rusia, melainkan juga akan diekspor ke negara lain.
Dalam nomenklatur NATO, MiG-35 yang diberi julukan Fulcrum-F pertama kali diperkenalkan tahun 2007 pada penyelenggaraan Aero India. Pesawat prototipe atau pra-produksi MiG-35 telah dibuat sebanyak 10 unit pada 2009. Pesawat tersebut adalah MiG-29M/M2 dan MiG-29K/KUB (Fulcrum-D) untuk versi angkatan laut.
MiG-35 dibuat berkursi tunggal, kecuali MiG-35D maupun MiG-39KUB dibuat berkusi tandem (depan-belakang) sebagai pesawat latih. Enam pesawat MiG-35 akan digunakan oleh tim aerobatik Swifts milik AU Rusia.
Roni Sontani