ANGKASAREVIEW.COM – Sobat AR, kita semua tahu bahwa ada banyak senjata AS yang juga ingin dibuat oleh militer China. China bersedia “mencuri” teknologi militer AS untuk membantu memajukan program penelitian dan pengembangan militernya sendiri.
Mungkin tidak ada satu pun senjata China yang, dalam perbandingan langsung, lebih baik daripada buatan AS. Namun tetap saja AS memiliki kekurangan di sana sini dan lubang-lubang itulah yang saat ini hendak diperbaiki oleh China.
Tak heran jika dalam 10 tahun terakhir China berhasil mengembangkan teknologi militernya hingga membuat AS ketar-ketir. Inilah lima alutsista asli China (dari sekian banyak alutsista lainnya) yang bikin AS merasa kecolongan.
AG600 Kunlong
AS menggunakan pesawat amfibi selama Perang Dunia II. Pesawat amfibi berperan dalam menyelamatkan pilot yang jatuh dan menyediakan pengintaian jarak jauh.
China yang ingin menguasai lautan juga terus mengembangkan pesawat amfibi, salah satunya lewat AG600 Kunlong. Pesawat ini dinobatkan menjadi pesawat amfibi terbesar di dunia, sebesar Boeing 737.
Pesawat ini dapat mengangkut hingga lima puluh penumpang, memiliki jangkauan terbang hingga 3.100 mil, dan dapat tetap tertbang hingga 12 jam.
Kendaraan Hipersonik DF-ZF
AS telah menyatakan minatnya terhadap senjata hipersonik yang terbang lebih dari lima kali kecepatan suara. Namun China nampaknya bergerak jauh lebih cepat dalam pengembangan senjata ini dengan program DF-ZF.
Kendaraan hipersonik DF-ZF didesain untuk mampu melesat dengan kecepatan antara 4.000 dan 7.000 mil per jam. Tidak cuma angan belaka, China telah menggelar tujuh kali uji terbang dan sukses.
Meskipun kecepatan terbang DF-ZF lebih lambat daripada beberapa program pesawat hipersonik AS, namun ia tampak lebih dekat dengan status operasional seluruh program hipersonik AS.
ZBD-05 Amphibious Infantry Fighting Vehicle
Korps Marinir AS sempat berwacana untuk mengganti kendaraan serbu amfibi AAV-7 yang saat ini sudah memasuki dekade keempat operasionalnya. Pada tahun 1988 AS menggelar program Expeditionary Fighting Vehicle namun kemudian program yang telah menghabiskan 3 miliar dolar AS ini dibatalkan pada tahun 2011.
AS mengganti program tersebut dengan program Amfibious Combat Vehicle yang baru. Namun pengembangannya tidak segesit ZBD-05 yang dikembangkan China.
ZBD-05 dikembangkan oleh perusahaan pertahanan NORINCO. Kendaraan ini memiliki tiga awak, dapat mengangkut sepuluh penumpang, dan memiliki meriam 30 milimeter. Tubuhnya mampu memberikan perlindungan balistik hingga kaliber 50 mm dan mampu melesat di air hingga 18 mil per jam.
LST Tipe 072A
Kapal pendarat Tipe 072A adalah kapal amfibi berukuran besar. Panjangnya mencapai 390 kaki dan memiliki bobot kosong 3.400 ton. Kapal tipe ini dapat membawa 300 pasukan, selusin tank, atau delapan ratus ton kargo.
LST Tipe 072A buatan China mampu membawa helikopter di buritan dan hovercract di lambungnya. Tipe 072A bisa diam-diam menyelinap ke suatu area, menempatkan kekuatan marinir seukuran satu kompi.
Korvet Tipe 056
AS saat ini membutuhkan kapal tempur litoral yang tangguh. Pengembangan program Kapal Tempur Pesisir telah menciptakan armada yang dikembangkan dari kapal yang berkemampuan minimal yang dipersenjatai secara besar-besaran dengan senapan 57 mm dan dua senapan 30 mm.
Di sisi lain, China memiliki korvet Tipe 056. Tipe 056 adalah kapal perang umum berukuran kecil, 1,500 ton. Kapal ini memang tidak dipenuhi dengan teknologi supermewah, tetapi harganya murah dan jumlahnya banyak. Ia memiliki senapan 76 mm, dua senjata 30 mm, dan empat rudal antikapal YJ-83.
Untuk peperangan antikapal selam, ia memiliki dua peluncur torpedo tiga tabung 32 silinder. Versi yang lebih baru memiliki sistem sonar mutakhir.
(IAN)