ANGKASAREVIEW.COM – Raungan jet-jet tempur dan pesawat militer andalan dari 16 negara menggema di atas langit Mindil Beach, Darwin, Australia sejak latihan multinasional Exercise Pitch Black 2018 mulai digelar Senin, 30 Juli. Tidak hanya suara mesin, pengunjung juga bisa menikmati indahnya pemandangan siluet pesawat di udara berlatar matahari yang hendak tenggelam.
Masyarakat bermain di pinggir pantai yang sangat populer dengan sunset-nya di wilayah utara Benua Kanguru itu sambil meyaksikan 36 pesawat berseliweran rendah pada Kamis, 2 Agustus.
Penampilan udara dibuka oleh dua pesawat hibrid MD-22 Osprey milik Korps Marinir AS. Pesawat terbang diam di atas laut menghembuskan aliran udara di sekitarnya.
Justin Kennedy Selama satu minggu terakhir, suara-suara pesawat militer menyapa masyarakat wilayah utara Australia. Namun, kawanan burung besi itu terbang jauh di angkasa. Kali ini Pitch Black 2018 memberi suguhan yang lebih dekat bagi pengunjung Pantai Mindil.
“Kami dengar suara-suara pesawat dalam satu minggu ini dan akhirnya kami bisa melihat mereka di udara dalam jarak yang lebih dekat,” kata Kit Bunting sebagaimana dikutip NT News. Bunting mengajak tiga anaknya menikmati pemandangan tersebut. “Sangat menyengangkan, anak-anak saya suka sekali melihatnya,” tambahnya.
Justin Kennedy Selain Osprey, pesawat-pesawat yang tampil saat itu di antaranya adalah jet tempur Rafale dari AU Perancis, F-15SG dari AU Singapura, Su-30MKI dari AU India, F-16C dari TNI AU, dan EA-18G Growler serta F/A-18 Hornet dari AU Australia.
Sobat AR, NT News menuliskan kawanan jet tempur itu terbang hanya 250 kaki di atas perairan pantai dengan kecepatan 500 km/jam. Semua orang bisa melihat pesawat dengan jelas dan merasakan gemuruh mesin-mesin jetnya.
Justin Kennedy 
Justin Kennedy Courtney Hall dan Zane Bailey, pengunjung lainnya mengaku sangat kagum dengan desain pesawat-pesawat tempur yang tampil di atas Mindil Beach. “Sungguh menakjubkan melihat bagaimana pesawat-pesawat itu melakukan manuver. Ini latihan militer kedirgantaraan yang sangat besar di dunia,” ungkap keduanya yang mengaku sangat terkesan dengan penampilan F-15SG milik RSAF.
Seluruh penampilan udara berlatar matahari sore, diakhiri dengan penampilan F/A-18 Hornet RAAF. Jet tempur dari Skadron 77 itu memungkasinya dengan penampilan manuver-manuver kecepatan tinggi. Terakhir pesawat menanjak ke atas dengan kecepatan 700 km/jam.
Roni Sontani