ANGKASAREVIEW.COM – Ajang latihan tempur udara multinasional dua tahunan ‘Exercise Pitch Black 2018’ yang diselenggarakan oleh Angkatan Udara Australia (RAAF) menjadi tolak ukur kemampuan dari masing-masing negara peserta. Tidak mau asal ikut atau hanya ‘bermain-main’ saja, TNI AU pun melakukan persiapan selama setahun penuh.
Bila dalam pelaksanaan Pitch Black 2012 TNI AU menurunkan kekuatan empat Su-27SKM/30MK2 Flanker dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan maka dalam Pitch Black 2018 kekuatan yang dikerahkan adalah delapan F-16C-52ID Fighting Falcon, jet tempur terbaru TNI AU yang dibeli dari Paman Sam dan dioperasikan oleh Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.
Sebanyak 24 pesawat F-16C/D Block 25 diakuisisi Indonesia dan ditingkatkan kemampuannya hingga setara Block 52. Selain Skadron Udara 3, Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau juga mengoperasikan pesawat ini.
Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Samsul Rizal saat melepas keberangkatan 8 F-16 dan 3 C-130 Hercules (pesawat pendukung) mengatakan, latihan Pitch Black merupakan latihan multinasional dan melaksanakan skenario pertempuran udara mendekati sesungguhnya.
“Sebanyak 12 negara dan 140 pesawat. Masing-masing negara membawa alutsistanya seperti Sukhoi, F-18, dan F-16 terbaru. Skenario yang dibuat dalam latihan ini mendekati operasi udara sesungguhnya, tentu dengan dukungan teknologi yang sangat maju,” ujar penerbang F-5E/F Tiger II lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1990 ini sebagaimana dicuplik AntaraTV, Rabu (25/7).
Sementara itu Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb Gusti Made Yoga Ambara menyatakan, terkait persiapan untuk ikut dalam Pitch Black 2018, pihaknya sejak tahun lalu telah melaksanakan kegiatan penerbangan berupa latihan tempur udara.
“Tahun kemarin kami sudah melatihkan beberapa kegiatan penerbangan mulai dariĀ 1v1 (satu lawan satu), 2v2, maupun 4v2. Kami sudah melakukan latihan pertempuran skala kecil di TNI AU. Kebetulan tahun kemarin juga kami sudah melaksanakan latihan dengan Australia sehingga kami saat ini sudah siap,” ujar alumni AAU 2000 yang telah telah membukukan lebih dari 2.000 jam terbang di F-16 ini.
Sobat AR, keikutsertaan Skadron Udara 3 dalam latihan tempur udara di belahan selatan ini membawa harapan besar bagi peningkatan kemampuan para penerbang dan bertambahnya wawasan mengenai teknologi modern pertempuran udara. TNI AU melibatkan 87 personel termasuk 12 penerbang dan enam orang peninjau dari Mabesau.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Novyan Samyoga saat dihubungi Angkasa Review mengatakan, para penerbang F-16 yang dikirim TNI AU dalam latihan ini akan mengikuti seluruh rangkaian latihan yang dilaksanakan. “Mereka akan mengikuti seluruh materi yang dilaksanakan dalam Pitch Black 2018,” ujarnya.
Exercise Pitch Black 2018 dilaksanakan pada 27 Juli hingga 17 Agustus 2018. Sejumlah pesawat tempur dan pesawat-pesawat pendukung telah berkumpul di RAAF Darwin, Australia. Beberapa di antaranya sempat transit di Indonesia. Seperti jet tempur Su-30MKI dari Angkatan Udara India (IAF) yang singgah di Lanud El Tari, Kupang. Kemudian Saab Gripen C/D dari AU Thailand (RTAF), dan F-18D Hornet dari AU Malaysia (RMAF).
Roni Sontani