ANGKASAREVIEW.COM – Untuk pertama kali, pesawat patroli maritim yang juga berfungsi ganda sebagai pesawat perang antikapal permukaan/antikapal selam, Boeing P-8A Poseidon, milik Angkatan Udara Australia (RAAF) berhasil luncurkan rudal ATM-84J Harpoon dan tenggelamkan kapal sasaran.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam sesi Sinking Exercise (SINKEX) pada rangkaian latihan tempur laut multinegara Rim of the Pacific (RIMPAC) 18 di perairan laut Hawaii, 16 Juli lalu. Adapun kapal yang menjadi target penembakan adalah kapal milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) yang telah purnatugas yaitu USS Racine (LST 1191).
USS Racine digempur menggunakan beragam rudal dari tiga platform (darat, udara, laut). Yaitu, rudal antikapal luncur darat milik AS dan Jepang, rudal Harpoon dari P-8A RAAF, dan rudal Torpedo Mk.84 dari kapal selam USS Olympia (SSN 717). Di posisi 102 km dari Pulau Kauai, Hawaii, USS Racine akhirnya tenggelam ke dasar lautan berkedalaman 4.600 meter.
Sobat AR, menyaksikan latihan penembakan tersebut, Menteri Pertahanan Australia Marise Payne menerangkan, P-8A Poseidon RAAF telah mencapai kapabilitas operasional penuhnya (full operational capability).
“Kesuksesan penembakan menggunakan rudal Harpoon ini merupakan jerih payah segenap personel spesialis,” ujar Payne.
Ia menambahkan, seluruh prajurit pria dan wanita dari Wing 92 RAAF patut berbangga dengan keberhasilan ini sebagai bukti suatu kemampuan yang penting.
Sobat setia AR, mengutip laman US Navy, RIMPAC 18 diikuti oleh 26 negara melibatkan 47 kapal perang permukaan, lima kapal selam, 200 pesawat, plus angkatan darat dari 18 negara. Total sebanyak 25.000 personel terlibat dalam latihan yang dilaksanakan pada 27 Juni hingga 2 Agustus 2018 ini. Latihan dilaksanakan di Kepulauan Hawaii dan California Selatan.
Negara-negara peserta adalah Australia, Brasil, Brunei, Kanada, Cile, Kolombia, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Israel, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Peru, Korea Selatan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Tonga, Inggris, Vietnam, dan Amerika Serikat.
Dari Indonesia, TNI AL mengerahkan dua kapal perangnya yaitu KRI R.E. Martadinata-331 dan KRI Makassar-590, satu heli Bell-412, 8 LVTP-7, 2 Howitzer-105, satu Kompi Marinir, satu Tim Kopaska, dan satu tim latih gerak (Mobile Training Team/MTT). Kekuatan tersebut dilepas oleh KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji pada 30 Mei lalu.
Roni Sontani