Belum Diisi, Hanggar Jet Tempur IF-X Sudah Berdiri Kokoh di PTDI

RBS

ANGKASAREVIEW.COM – Sobat AR, banyak pihak menanti kabar terbaru mengenai kelanjutan proyek jet tempur Generasi 4,5 KF-X/IF-X antara Indonesia dan Korea Selatan. Khusus mengenai KF-X berita yang beredar di internet relatif lebih banyak dibandingkan IF-X. Hal ini tentu saja karena pihak Korea Selatan selaku investor terbesar proyek ini seringkali hanya menyebutkan KF-X saja tanpa menyertakan IF-X.

Yang terakhir kita dengar, proyek KF-X sudah melewati tahapan Preliminary Design Review (PDR) atau Tinjauan Desain Awal dan bersiap masuk kepada tahap Critical Design Review (CDR) atau Tinjauan Desain Kritis (Aviation Week, 2 Juli 2018). Tahapan PDR teah dilaksanakan pada 26-28 Juni lalu. Di fase ini, seluruh sistem yang dibutuhkan KF-X sudah sesuai dengan desain awal.

Sementara terkait masalah radar AESA (active electronically scanned array) yang menjadi salah satu jantung keunggulan KF-X, DAPA (Administratur Program Akuisisi Pertahanan) Korea Selatan selaku pemimpin proyekKF-X/IF-X telah mengumumkan pada 31 Mei lalu bahwa desain awal untuk prototipe radar KF-X telah selesai dibuat oleh Hanwha Systems.

Hanwha Systems bekerja sama dengan Elta Systems dari Israel mengembangkan radar AESA untuk KF-X. Elta pula yang nantinya akan menguji radar berpemindai aktif tersebut.

Korea Selatan berencana mengakuisisi 120 KF-X guna menggantikan armada F-4 dan F-5 mereka yang telah menua. Dijadwalkan, penerbangan perdana KF-X akan dilaksanakan tahun 2022. Kemudian dilanjutkan dengan proses uji dan evaluasi hingga tahun 2026 (Defense News, 29 Juni).

Sobat setia AR, dalam proyek KF-X/IF-X, Indonesia ikut dalam penyertaan 20% modal pengembangan jet tempur dua negara ini. Indonesia juga telah mengirimkan tenaga-tenaga perancang pesawat dari berbagai instansi termasuk dari Lapan, perguruan tinggi, dan PT Digantara Indonesia (PTDI) sendiri. Tidak hanya itu, dari sisi calon operator nantinya, penerbang dari TNI AU pun sudah ada yang dikirim ke Korea Selatan dilibatkan dalam proyek tersebut.

Dari sisi persiapan infrastruktur bangunan, kalau kita lihat di PTDI yang akan menjadi mitra Korea Aerospace Industries (KAI) selaku industri pesawat dalam pembuatan IF-X nantinya, saat ini sudah berdiri kokoh dua hanggar baru. Letaknya berada dekat di bawah menara air.

Bila kita menyusuri Jalan Kapten Tatanegara di samping PTDI yang berseberangan dengan Markas Komando Pemeliharaan Materiil TNI Angkatan Udara (Koharmatau), maka kita bisa melihat dinding dari hanggar dimaksud. Itulah hanggar yang disiapkan Kementerian Pertahanan RI untuk proyek IF-X.

Saat dimintai keterangan, pihak PTDI tidak berani berspekulasi memberikan pernyataan karena bangunan tersebut adalah milik Kementerian Pertahanan dan dibangun oleh Kemhan untuk Proyek IFX.

Terdapat dua bangunan berupa hanggar untuk lini produksi dan hanggar material komposit. Hingga saat ini hanggar tersebut memang belum diisi alias masih kosong. Tim Redaksi Angkasa Review pun hanya bisa melihatnya dari kejauhan.

Mudah-mudahan dalam pelaksanaan pameran pertahanan Indo Defence 2018 pada 7-10 November nanti, kita dapat mendengar update langsung mengenai perkembangan proyek jet tempur siluman ini.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *