Demi Profit, Maskapai AS Ramai-Ramai Susutkan Ukuran Toilet

Airbus

ANGKASAREVIEW.COM – Jika kamar kecil pada penerbangan Anda berikutnya tampak kurang nyaman, jangan heran. Maskapai penerbangan AS dan mulai ditiru oleh banyak maskapai di seluruh dunia telah mendesain ulang toilet dalam pesawat mereka.

Toilet dibuat lebih kecil di pesawat mereka. Tujuannya adalah untuk menyetak lebih banyak uang dalam sebuah penerbangan.

Ketika biaya tenaga kerja meningkat dan lonjakan harga bahan bakar, maskapai penerbangan mengambil keuntungan dari rute-rute gemuk untuk menekan sebanyak mungkin penumpang ke dalam pesawat.

Baca juga:
Menantikan Kehadiran Vy 400, Taksi Udara di Kota-kota Besar Amerika
Singapore Airlines Semakin Menggeliat dengan Layanan Penerbangan Nonstop ke AS

Pengurangan ruang kaki dan memotong tempat sandaran tangan menjadi adalah taktik yang terkenal. Metode terbaru adalah retrofit pesawat tua dan memesan yang baru dengan lavatorium langsing yang memungkinkan untuk dijejali 1-2 baris kursi tambahan.

Maskapai penerbangan di AS mengatakan, toilet baru hanya beberapa inci lebih kecil dari yang biasa digunakan para penumpang. Beberapa penumpang di AS mengatakan, pengalaman menggunakan toilet di pesawat menjadi seperti latihan yoga yang harus luwes menggerakkan tubuh dengan ruang yang terbatas.

American Airlines Group Inc. menggunakan toilet kecil yang disediakan oleh Airbus SE pada A321neo mereka. Maskapai ini juga menempatkan toilet kecil yang dibuat oleh Rockwell Collins Inc. di lebih dari 300 pesawat Boeing 737.

United Continental Holdings Inc. memiliki toilet buatan Rockwell di sekitar 10 persen dari seluruh armada 737, atau setara dengan 35 pesawat. Pihak maskapai juga akan menggunakannya di lebih dari 155 unit 737 Max. Delta Air Lines Inc. bahkan telah menerapkan toilet super kecil sejak 2014.

Penghematan ruang toilet ini bisa didapat dari mendesain ulang sekitar wastafel. Sekat toilet dengan ruang kabin juga dibuat melengkung ke dalam agar bisa dijejali hingga tiga deret kursi tambahan.

Penampilan “minimalis” toilet ini tentu mengundang keluhan dari banyak penumpang bahkan dari kalangan pilot dan awak kabin.

Jimmy Walton, seorang kapten di maskapai American Airlines mengeluhkan hal ini kepada Presiden perusahaan Robert Isom selama pertemuan karyawan. “Anda telah menambahkan 12 kursi lagi, tidak ada lagi toilet dan Anda menyusutkan kamar mandi itu menjadi 75 persen dari yang sebelumnya,” kata Walton.

“Saya tidak bisa menarik ulang kebijakan itu,” jawab Isom.

Petugas penerbangan, yang berada di garis depan untuk ketidakpuasan wisatawan, juga mengkritik toilet yang lebih kecil.

“Kami percaya toilet ini berkontribusi besar terhadap penurunan kepuasan pelanggan dan memiliki potensi untuk meningkatkan emosi penumpang di tengah penerbangan,” kata Shane Staples, juru bicara Asosiasi Petugas Penerbangan Profesional di Amerika. (IAN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *