ANGKASAREVIEW.COM – Industri pesawat terbang turboprop terbesar Eropa, ATR ( Avions de transport régional), memrediksi 3.020 unit pesawat komersial bermesin turboprop bakal dibutuhkan dalam rentang waktu 20 tahun ke depan.
Sebanyak 80% dari jumlah itu (2.390 unit) merupakan pesawat berkapasitas 61-80 tempat duduk. Sementara 20% lainnya (630 pesawat) merupakan pesawat berkapasitas 40-60 tempat duduk.
Prediksi Pasar 2018-2037 yang disampaikan ATR di markasnya di Toulouse, Perancis pada 2 Juli 2018 tersebut menghitung 80 miliar dolar AS bakal diraup dalam kebutuhan tersebut. Besarnya kebutuhan datang dari pasar Asia (43%), Eropa – Afrika – Timur Tengah (31%), dan Amerika (26%).
Kebutuhan akan pesawat turboprop komersial, lanjut ATR dalam siaran persnya yang diterima Angkasa Review, merupakan peluang yang sangat positif.
Dalam rentang waktu tersebut ATR juga memrediksi penambahan 2.770 rute baru akan tercipta. Pada 2037, sebesar 30% dari trafik udara di kawasan regional tercipta dari rute-rute penerbangan yang saat ini belum ada.
Kata kunci lainnya, lanjut ATR, pesawat jenis turboprop menjadi pesawat paling ekonomis dan menjadi pilihan untuk penerbangan regional. Selain untuk mengangkut penumpang, kebutuhan akan pesawat jenis ini juga bakal meningkat di sektor kargo.
Di kelas pesawat komersial turboprop 61-80 tempat duduk, ATR mengandalkan pesawat berlabel ATR 72. Sementara untuk kapasitas 40-60 tempat duduk, pabrikan yang didirikan tahun 1981 dan kini merupakan kolaborasi Perancis (Airbus) – Italia (Leonardo) ini menjagokan ATR 42.
Sobat Angkasa Review, untuk diketahui, di kelas 40-60 penumpang hanya ATR 42 (kapasitas 50 penumpang) satu-satunya yang tersedia di pasaran saat ini.
Sementara untuk mengisi kebutuhan pesawat kargo, ATR telah mengantisipasi kebutuhan dengan meluncurkan ATR 72-600F pada 8 November 2017. Pesawat langsung dipesan oleh FedEx sebanyak 30 unit dan opsi tambahan 20 unit.
Roni Sontani