ANGKASAREVIEW.COM – Lockheed Martin menunjuk Raytheon untuk mengembangkan dan mengirim sistem sensor generasi terbaru, Distributed Aperture System (DAS) untuk jet tempur F-35. Penunjukan ini merupakan buntut kompetisi yang menseleksi para kandidat pemasok sistem ini. Perusahaan berharap langkah ini akan meningkatkan kapabilitas pesawat sekaligus mengurangi biaya produksi.
Sistem kerja sensor DAS F-35 adalah mengumpulkan dan mengirim citra beresolusi tinggi secara real time ke helm pilot. Pencitraan tersebrt bersumber dari enam kamera inframerah yang terpasang di sekitar pesawat, sehingga memungkinkan pilot untuk melihat lingkungan di sekitarnya, baik siang maupun malam.
Dengan kemampuan untuk mendeteksi dan melacak ancaman dari berbagai sudut, sensor tersebut memberikan pilot kesadaran situasional yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pertempuran di angkasa.
Baca Juga:
Sanjung Amerika, Ukraina Bangga Gunakan Rudal Antitank Javelin Buatan Paman Sam
Tujuh Tahun Sejak Penyerahan Pertama, Lockheed Martin Berhasil Kirimkan 300 F-35
“Kompetisi rantai pasokan untuk DAS F-35 generasi terbaru menghasilkan penghematan biaya yang signifikan serta menyempurnakan kinerja dan keandalan,” ujar VP sekaligus GM Lockheed Martin untuk program F-35, Greg Ulmer, Rabu (13/6/2018).
DAS yang dibangun Raytheon akan diintegrasikan ke pesawat F-35 yang dimulai dengan pesawat Lot 15 dan diharapkan akan mulai dilakukan pengiriman pada 2023. DAS generasi terbaru diperkirakan menghasilkan kemampuan yang lebih baik dibanding dengan teknologi yang ada saat ini.
Sistem sensor generasi terbaru ditaksir akan menghemat biaya siklus penggunaan senilai lebih dari 3 miliar dolar AS, kurang lebih mengurangi 45 persen biaya dari unit yang ada saat ini. Sistem terbaru akan mengurangi lebih dari 50 persen biaya operasi dan pemeliharaan.
Selain itu, sistem terbaru juga memiliki keandalan yang lima kali lipat lebih baik dan kemampuan kinerjanya meningkat dua kali lipat.
VP Sistem ISR (Intelligence, Surveillance and Reconnaissance) Raytheon Space and Airborne Systems, Roy Azevedo mengungkapkan, Raytheon merupakan solusi pengiriman kapabilitas (sistem sensor) generasi terbaru untuk pesawat jet tempur generasi kelima, F-35.
Ia mengungkapkan, fokus perusahaannya memberikan pilot segala pencitraan taktis yang lebih maju sekaligus memastikan pembayaran dengan nilai yang memungkinkan bagi kliennya.
Dengan teknologi siluman; sensor tercanggih; jangkauan dan kemampuan persenjataan, F-35 menjadi pesawat tempur paling mematikan; mampu bertahan; dan terkoneksi dengan jet tempur yang pernah dibangun.
(ERY)