ANGKASAREVIEW.COM – Pemerintah dan Angkatan Udara India (IAF) beserta perusahaan dari Rusia tengah melakukan negosiasi terkait rencana peningkatan kemampuan (mid-life upgrade) 44 jet tempur Su-30MKI (NATO: Flanker-H).
Peningkatan kemampuan pesawat mencakup integrasi lima rudal baru berikut sistem-sistem buatan Rusia, negara Barat, maupun buatan dalam negeri. Modifikasi utama akan dilakukan terkait radar, sistem kontrol senjata, komputer misi, dan perangkat komunikasi.
Tidak diuraikan, apakah integrasi rudal baru itu termasuk rudal jelajah supersonik BrahMos yang dibuat bersama oleh India dan Rusia.
Dikutip dari FlightGlobal, Badan Akuisisi Pertahanan (DAC) dipimpin oleh Menteri Pertahanan India pekan lalu telah menyertifikasi perangkat infra-red search and track (IRST) buatan dalam negeri untuk Su-30MKI. Sebanyak 100 unit perangkat ini masuk dalam daftar pembelian oleh Kementerian Pertahanan India.
Proses pengerjaan peningkatan kemampuan pesawat akan dipimpin oleh India dan dilaksanakan di fasilitas Hindustan Aeronautics Limited (HAL). Saat ini HAL masih menuntaskan produksi sisa 30 unit Su-30MKI secara lisensi dan akan diserahkan kepada IAF pada 2020-2021. Sebanyak 192 Su-30MKI sebelumnya telah diserahkan oleh pabrik di Nasik itu.
Terkait rencana penggunaan rudal BrahMos untuk Su-30MKI, HAL mengajukan permintaan agar dibuat pesawat baru. Sehingga, dengan begitu roda lini produksi HAL dapat bertambah minimal empat tahun.
Jet tempur multiperan Su-30MKI merupakan tulang punggung paling besar di jajaran IAF. Barisan penempur generasi 4++ ini mengisi 14 skadron dari 31 skadron jet tempur Angkatan Udara India. Tercatat, tujuh unit pesawat ini jatuh sejak dioperasikan tahun 2002.
Jet tempur lainnya yang dioperasikan IAF, adalah armada Mirage 2000, MiG-29, Sepecat Jaguar (hasil modernisasi), MiG-21, MiG-27 serta penempur ringan Tejas buatan dalam negeri.
Dengan melalui proses upgrade yang akan dijalani, dipastikan 44 Su-30MKI akan menjadi semakin beringas di udara. Pilot semakin percaya diri.
RONI SONTANI