ANGKASAREVIEW.COM – SilkAir, anak perusahaan regional Singapore Airlines (SIA), akan melakukan program investasi yang signifikan untuk melakukan upgrade produk-produk kabinnya. Langkah ini sebagai bagian dari inisiatif dalam beberapa tahun ke depan, karena SilkAir akan bergabung dengan SIA.
Program ini akan meliputi investasi senilai lebih dari $100 juta untuk melakukan upgrade seluruh kabin dengan kursi terbaru yang dapat direbahkan langsung menjadi tempat tidur pada Business Class. Dilakukan juga instalasi sistem hiburan di dalam pesawat (in-flight entertainment) di bagian belakang kursi, baik pada Business Class maupun Economy Class.
Upgrade produk-produk kabin pesawat tersebut diharapkan akan dimulai pada tahun 2020 dikarenakan adanya waktu yang dibutuhkan oleh pemasok kursi, termasuk untuk melengkapi proses sertifikasinya. Proses penggabungan akan dilakukan setelah jumlah pesawat yang dilengkapi dengan produk kabin terbaru sudah memadai.
Selaras dengan upaya-upaya berkelanjutan untuk mengoptimalkan jaringan Grup SIA, akan terdapat perubahan rute dan pesawat di antara kedua maskapai penerbangan yang berbeda dalam portofolio tersebut.
“Singapore Airlines sudah memasuki satu tahun di dalam Program Transformasi kami yang akan berlangsung selama tiga tahun. Pengumuman hari ini merupakan ekspansi yang signifikan untuk menyediakan kesempatan untuk semakin berkembang, serta mempersiapkan Grup Singapore Airlines untuk masa depan yang lebih kuat,” ungkap Goh Choon Phon, CEO SIA, Selasa (22/5/2018).
Baca Juga:
SIA dan SilkAir Luncurkan Penerbangan Codeshare dengan Fiji Airways
Cukup Perintah Suara, Informasi Penerbangan SIA Sudah Tersedia di Google Home
Lebih penting lagi, lanjutnya, program ini akan menjadi hal yang positif bagi pelanggan kami. Hal ini merupakan sebuah contoh dari investasi utama yang SIA ciptakan untuk memastikan bahwa produk dan layanan kami akan terus menjadi pemimpin di industri di penerbangan pada rute-rute jarak pendek, menengah, dan jauh.
SilkAir merupakan anak perusahaan dari Singapore Airlines, yang mengoperasikan 11 armada pesawat Airbus A-320, 22 armada pesawat Boeing 737-800, dan 8 armada pesawat 737 MAX, serta melayani 49 destinasi di 16 negara.
(ERY)