ANGKASAREVIEW.COM – Di sela-sela pembukaan ajang Special Operation Force Exhibition (SOFEX) 2018 yang digelar di Amman, Yordania, Selasa (8/5/2018), Perdana Menteri yang merangkap Menhan Yordania Hani Fawzi Al Mulki dalam pembicaraan bilateral dengan Menhan RI Ryamizard Ryacudu menyebutkan bahwa negaranya sedang berupaya untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia untuk pembinaan pasukan khusus mereka dalam menghadapi terorisme.
Dewasa ini potensi ancaman aksi terorisme dan ektrimisme tidak hanya melanda negara-negara di kawasan Timur Tengah, namun sudah merambah Eropa dan Asia Timur. Fenomena itu menjadi dasar pemerintah Yordania untuk berupaya menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam pembinaan pasukan khusus Angkatan Bersenjata mereka guna menghadapi ancaman terorisme.
Hani mengatakan bahwa negaranya memiliki konsep dalam menangani terorisme, yakni dengan menguatkan cara berfikir rakyat agar tidak mudah terprovokasi atau terpengaruh oleh paham radikalisme maupun fundamentalisme.
Yordania dalam waktu dekat akan mereformasi kurikulum pendidikan untuk menguatkan iman serta menekankan kepada ulama-ulama akan pentingnya ajaran Islam dan perdamaian.
Menanggapi hal tersebut, Ryamizard mengungkapkan bahwa Indonesia bersama negara-negara di kawasan saat ini sedang mengadapi terorisme generasi ketiga. Generasi pertama adalah Al-Qaeda, kedua adalah deklarasi ISIS pada tahun 2014 dan ketiga adalah kembalinya pejuang-pejuang ISIS dari Timur Tengah ke kawasan. Kelompok-kelompok tersebut berencana untuk membentuk divisi Asia Timur yang terdiri dari ISIS Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Baca Juga:
Heli Mi-26T2 Jadi Bintang di Pameran Pasukan Operasi Khusus Yordania 2018
DSA 2018: Cendana SOV untuk Pasukan Khusus Malaysia
Lebih dalam Ryamizard menjabrkan, untuk mengatasi hal tersebut, Indonesia telah melakukan kerja sama trilateral dengan Malaysia dan Philipina. Selain itu Indonesia juga memiliki konsep penguatan mindset masyarakat agar tidak terpengaruh paham radikalisme. Langkah yang diambil adalah dengan mengajak masyarakat berjuang bersama-sama menghadapi ancaman tersebut.
”Untuk itulah kerja sama trilateral ini dibangun, agar ketiga negara dapat saling bertukar pengalaman, keahlian dan pembelajaran mengenai alutsista yang cocok untuk menghadapi terorisme,” imbuhnya.
Di hari yang sama, dalam rangkaian kegiatan SOFEX 2018 yang diikuti industri strategis Indonesia di bidang pertahanan dan keamanan, Menhan turut menyaksikan penandatanganan MoU antara PT Pindad dengan Yordania.
Manfaatkan kesempatan dengan maksimal, Ryamizard juga menyaksikan pertunjukan ground/air mobility and tactics yang didampingi Danjen Kopassus, Dankormar, dan Dankorpaskhas.
(ERY)
Apa kerjasamanya berhasil direalisasikan?