ANGKASAREVIEW.COM – Anggun, julukan yang tepat disandang oleh pesawat buatan Piaggio Aero yang terbang perdana pada 1986 ini. Bisa dimaklumi, memiliki daya tarik visual karena dikembangkan pada masa kepemilikan keluarga Ferrari sang penghasil sport car nan eksotis dan legendaris dari Italia.
Hal itu terjadi pada 1998 ketika Perro Ferrari mengakuisisi Rinaldo Piaggio SpA yang mulai sekarat. Kemudian, pabrikan ini bersalin nama menjadi Piaggio Aero Industries dengan Di Mase didaulat sebagai CEO.
Pesawat pertama kreasi Piaggio Aero berhasil diterbangkan pada September 1986. Empat tahun setelah itu sertifikasinya diperoleh dari Italia dan Amerika Serikat.
Sebenarnya, pesawat dengan kode P.180 ini merupakan proyek bersama Piaggio dengan Learjet dari Amerika Serikat yang digarap pada 1980-an. Akan tetapi, kerja sama tersebut berhenti di tahun 1986.
Meski Piagio melanjutkan proyek ini sendiri, pengaruh desain ala Learjet masih dapat terlihat pada sepasang ‘sirip delta’ di bagian bawah ekor.
Bisa dibilang, tampilan luar Avanti terlihat sangat maju pada masanya, menggunakan tiga susun sayap sekaligus. Mulai dari canard pada bagian depan, lalu sayap utama yang ramping tertanam di tengah kabin mengarah ke belakang, dan sebuah lagi menempel pada ekor tegak dengan model T-tail.
Mengusung mesin turboprop mode pusher yang melekat pada sayap utama di belakang kabin, penempatan ini untuk mengurangi tingkat kebisingan yang masuk ke dalam kabin pesawat. Meski masuk dalam kategori pesawat angkut ringan bermesin turboprop, sejatinya Avanti justru lebih bersaing ketat dengan pesawat jet seperti Beechcraft Premier IA dan Cessna Citation CJ2+.
Yang menjadi nilai jual utama Avanti, adalah biaya operasional yang 40% lebih rendah dikarenakan P.180 hanya menggunakan setengah bahan bakar dibanding pesawat turbojet sekelas yang terbang pada kecepatan dan di rentang ketinggian yang sama.
Sambutan pasar
Sambutan pasar sangat luar biasa dengan kehadiran Avanti. Terbukti dengan banyaknya perusahaan penerbangan carter dan small feeder airlines yang mengoperasikan pesawat ini.
Untuk tetap menjadi yang terdepan, Piaggio Aero melakukan program upgrade dengan melahirkan Avanti II yang mengusung mesin baru pratt & Whitney Canada PT6A-66. Masing-masing mesin menghasilkan daya 850 SHP dengan kecepatan lebih tinggi 18 km/jam dibanding mesin sebelumnya dan lebih efisien.
Fitur unggulan lainnya adalah pengguaan all-new galsspanel avionic suit mencakup flat panel color LCD displays, collision avoidance (TCAS), ground proximity (TAWS), dan real-time graphic weather depiction.
SPESIFIKASI P.180 AVANTI II
Awak: 1-2
Penumpang: 5-9
Panjang: 14,4 m
Lebar: 1,85 m
Rentang sayap: 14 m
Tinggi: 1,75 m
Muatan: 907 kg
MTOW: 5.239 kg
Mesin: 2 x Pratt & Whitney Canada PT6A-66 turboprop
Kecepatan maksimal: 732 km/jam
Ketinggian terbang: 12.500 m
Jarak jangkau terbang: 2.592 km
Avanti II memiliki rentang jangkauan terbang hingga 2.593 km yang memakan waktu tempuh penerbangan selam 4,5 jam pada kecepatan ekonomis 593 km/jam.
Kecepatan tertinggi pesawat ini mencapai 745 km/jam dengan tingkat pendakian 15 m/detik dan ketinggian terbang jelajah 12.500 m.
Avanti II mendapat sertifikasi Eropa dan AS pada November 2005. Enam bulan kemudian Piaggio Aero membukukan pesanan sebanyak 70 pesawat, 56 unit di antaranya dipesan oleh Avantair yang bermarkas di Florida. Hingga saat ini kurang lebih 220 unit Avanti telah diproduksi sejak 1986.
Di Indonesia, salah satu pengguna Avanti II adalah maskapai SusiAir. Maskapai ini menerima Avanti II pada 11 Juli 2009. Pesawat diterbangkan langsung dari Italia selama 20 jam dan 2,5 hari perjalanan dengan transit di beberapa negara.
RANGGA BASWARA SAWIYYA