ANGKASAREVIEW.COM – Konsorsium Eurofighter menawarkan jet tempur Typhoon bermesin lebih kuat guna menggantikan armada Panavia Tornado yang dioperasikan Angkatan Udara Jerman.
Tidak hanya mesin yang kemampuannya ditingkatkan, Eurofighter juga akan meningkatkan sistem di Typhoon seperti Euroradar Captor-E yang merupakan radar aktif (AESA) dan telah digunakan sejak 2014.
Kepala Eksekutif Eurofighter Volker Paltzo pada hari pertama penyelenggaraan pameran ILA 2018 di Berlin (25/4) mengatakan, kemampuan dorong mesin Eurojet EJ200 pada Typhoon akan ditingkatkan sebesar 15% guna menambah kapasitas angkut muatan dan jarak jelajah.
Penawaran pihak Eurofighter yang didukung Airbus ini telah disampaikan kepada Kementerian Pertahanan Jerman. Sebelumnya diberitakan, Jerman berniat memensiunkan 90 jetĀ Tornado pada tahun 2025.
Eurofighter menyatakan, Typhoon versi upgrade merupakan pilihan yang terbaik dan logis mengingat Jerman saat ini sudah mengoperasikan 130 Typhoon. Dengan melanjutkan pengadaan Typhoon berarti akan meningkatkan penghematan biaya operasi pesawat ini.
Pembelian Typhoon, jelas Paltzo dikutip FlightGlobal, akan menjadi solusi dengan risiko terkecil karena Jerman sudah memahami pesawat ini.
Eurofighter juga menjanjikan teknologi yang dikembangkan pada Typhoon dapat digunakan untuk membangun jet tempur masa depan Eropa yang akan diproduksi bersama oleh Perancis dan Jerman dan digunakan pada tahun 2040 mendatang.
Untuk Typhoon, Eurofighter berharap dapat memroduksi pesawat ini hingga tahun 2030 dan penggunaannya bisa sampai tahun 2060.
Hingga saat ini Typhoon sudah dipesan 620 unit, sebanyak 536 unit di antaranya telah dikirimkan pihak pabrikan kepada para pemesan.
RONI SONTANI