ANGKASAREVIEW.COM – Bandara Internasional Kertajati yang terletak di Majalengka, Jawa Barat akan beroperasi pada pertengahan tahun 2018. Kertajati pun digadang akan menjadi bandara di Indonesia yang didukung intermodal transportasi, baik darat, laut dan kereta api.
Bandara Kertajati memiliki letak yang sangat strategis karena dekat dengan Pelabuhan laut Patimban yang saat ini tengah dikerjakan pembangunannya. Selain itu, akses ke bandara dengan moda transportasi darat akan dimudahkan dengan adanya jalan tol Cipali bagi masyarakat Jakarta dan jalan tol Cisumdawu yang saat ini tengah dibangun, bagi masyarakat Bandung.
Sedangkan moda transportasi kereta api akan dibuat jalur rel kereta dari bandara yang terkoneksi langsung dengan jalur utama kereta api di Pulau Jawa.
“Dengan konektivitas transportasi ini, diharapkan arus barang dan penumpang akan semakin lancar,” tutur Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso saat mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau bakal Bandara Kertajati tersebut, Rabu (04/04/2018).
Menurut Agus, masyarakat pengguna bandara juga akan semakin nyaman mengakses bandara ini sehingga keberadaan bandara akan memberikan efek positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar dan perekonomian nasional. Transportasi sebagai urat nadi perekonomian akan hadir dengan adanya bandara ini.
“Perekonomian akan tumbuh dan meningkat jika konektivitas transportasinya lancar dengan berbagai moda,” imbuhnya.
Agus memandang potensi industri di Jawa Barat sangat luar biasa. Menurutnya, Bandung merupakan pusat industri tekstil sampai teknologi yang bisa dikatakan modern seperti silicon valley-nya Indonesia. Dengan adanya bandara ini kemudahan akses di daerah Cirebon, Sumedang dan sekitarnya akan meningkat dan dapat memacu pertumbuhan ekonominya.
“Pemerintah Pusat melalui Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan berkontribusi dalam membangun sisi udara seperti runway, taxiway dan apron, GSE road dengan dana sekitar Rp 1 triliun. Beriringan dengan Pemprov Jawa Barat, melalui PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang membangun sisi daratnya,” jelasnya.
Bandara Kertajati mulai dibangun tahun 2014 dengan pembangunan runway sepanjang 2.500 m x 60 meter dan panjang paralel taxiway sepanjang 2.750 m x 25 m yang sudah selesai dibangun akhir tahun 2017 lalu. Dengan ukuran runway tersebut, nantinya bandara ini akan mampu melayani operasional pesawat A330.
Baca Juga:
Sukses Gelar Penerbangan Kalibrasi, Bandara Kertajati Siap Dioperasikan
Target Selesai 2018, Gubernur Jabar: Pembangunan BIJB On Schedule
Runway juga akan dipanjangkan hingga 3.200 m x 60 meter sehingga bisa melayani operasional pesawat berbadan lebar (wide body) seperti Airbus A380, Boeing 747 maupun 777. Bandara ini juga mempunyai apron seluas 397.890 m2 yang dapat menampung 10 parking stand pesawat jet badan sempit (narrow body).
Di sisi darat, Terminal penumpang saat ini sedang dibangun oleh PT BIJB dan sudah mencapai 95 persen. Diharapkan pembangunan Terminal yang bisa menampung 5,6 juta penumpang per tahun itu sudah selesai dan bisa dioperasikan pada akhir Mei tahun ini.
Selain untuk penumpang dan kargo, Bandara Kertajati juga akan menjadi embarkasi haji untuk masyarakat Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.
Di kompleks bandara juga akan dikembangkan menjadi aerotropolis karena akan dibangun beberapa industri penerbangan seperti industri pembuatan pesawat, industri perawatan dan perbaikan pesawat (Maintenance Repair Overhaul/ MRO) dan beberapa industri lainnya. (ERY)