ANGKASAREVIEW.COM – Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) mengklaim jika satelit Tiangong 1 buatan China diperkirakan tidak akan jatuh di Indonesia. Hal ini disampaikan setelah beberapa minggu lalu LAPAN mengumumkan agar masyarakat waspada karena ada kemungkinan satelit China yang sudah selesai beroperasi itu bisa jatuh di wilayah Indonesia.
Dalam pantauan LAPAN yang disampaikan di akun Twitter resminya, Satelit Tiangong telah jatuh di Samudera Atlantik pagi ini (2/4/2018).
Final Report: Tiangong-1 dinyatakan jatuh di Samudera Pasifik pada hari ini 2 April 2018 sekitar pukul 07:16 WIB https://t.co/CQhbIXnnLC @LAPAN_RI pic.twitter.com/EffYCtMJ9g
— Orbit Satelit LAPAN (@OrbsatLAPAN) April 2, 2018
Baca juga:
Liaoning Tertangkap Satelit Sedang Lakukan Latihan Besar, China Mengelak
Gunakan Pesawat JL-8, Kadet Penerbang AU China Dilatih “Spin Recovery”
Beberapa hari sebelum jatuh, ketinggian Satelit Tiangong 1 terus-menerus turun dengan kecepatan 3,2 km setiap harinya. Tiangong 1 memiliki orbit di ketinggian mencapai 120 km. Dengan kecepatan ini, maka satelit China itu memasuki atmosfer dengan lebih cepat.
Panas akibat gesekan dengan atmosfer Bumi telah membakar dan menghancurkan satelit hingga menjadi banyak serpihan. Serpihan yang awalnya diprediksi jatuh di Indonesia ini seluruhnya telah jatuh di Samudera Atlantik tanpa menimbulkan korban materi maupun jiwa.
Satelit Tiangong 1 yang telah diluncurkan sejak 29 September 2011 itu memiliki orbit yang berjarak 350 km dari daratan Bumi. Pada tahun 2013 hingga 2013, China juga pernah mencoba menempatkan astronot mereka di satelit tersebut. (IAN)