Beredar Penampakan KUS-FS, Drone MALE Asli Korea Selatan

Fangnook

ANGKASAREVIEW.COM – Setelah berjaya dengan produk pesawat latih bermesin turboprop KT-1 dan bermesin jet T-50, kini lini produk militer kedirgantaraan Korea Selatan makin lengkap dengan segera hadirnya pesawat terbang tanpa awak (UAV) buatan lokal.

Baru-baru ini beredar di dunia maya penampakan drone jenis MALE (medium altitude long endurance) yang sedang menjalani uji terbang dan difoto oleh seorang penggemar kedirgantaraan. Sayangnya tak ada penjelasan tentang kapan dan di mana foto itu diambil.

Berdasar rilis berita yang dilansir situs Jane’s, drone ini dikenal sebagai Korean Unmanned System (KUS)–FS yang model skalanya sempat diperlihatkan dalam ajang Seoul International Aerospace & Defence Exhibition (ADEX) bulan Oktober 2017 silam.

Istimewa

KUS-FS dibangun oleh Korean Air-Aerospace Division yang dikenal juga sebagi KAL-ASD atas nama Badan Pengembangan Pertahanan Korea (ADD). Nantinya drone ini akan digunakan oleh Angkatan Udara Republik Korea (RoKAF).

KAL-ASD sendiri mulai menggarapnya sejak tahun 2008 saat ditunjuk sebagai pemenang pengembangan drone MALE oleh Defense Acquisition Program Administration (DAPA). KAL-ASD berhasil menyingkirkan pesaingannya yaitu KAI (Korean Aerospace Industries).

Drone yang digadang sekelas dengan MQ-9 Reaper buatan General Atomics dari AS ini memiliki panjang 11 m dn rentang sayap 25 m. Dilengkapi sebuah mesin berdaya 1.200 hp dengan kecepatan jelajah sekitar 312 km/jam, ketinggian terbang hingga 15.240 m, serta jangkauan sekitar 1.852 km atau endurance 32 jam.

Fangnook

Dari foto KUS-FS yang beredar, terlihat di bawah sayapnya tersedia empat cantelan untuk senjata. Tampak pula sebuah turret sensor elektro-optik/inframerah (EO/IR) buatan Hanwa Systems yang terpasang di lehernya. KUS-FS juga dilengkapi peralatan komunikasi satelit (SATCOM) dan sensor lain termasuk LIG Nex1 Synthetic Aperture Radar (SAR).

Peran yang dialokasikan untuk KUS-FS adalah sebagai drone serang darat, peperangan elektronik (EW), sinyal intelijen (SIGINT), ISR (intelligence, surveillance, reconnaissance) serta sebagai wahana relai komunikasi.

Meski foto KUS-FS baru beredar bulan Maret 2018 ini, namun Jane’s mewartakan drone ini sebenarnya telah menjalani terbang perdana tahun 2012. Diharapkan rangkaian uji coba tuntas tahun ini dan selanjutnya bisa segera diproduksi.

Istimewa

Bagi AU Korea Selatan sendiri, KUS-FS bukanlah pesawat tanpa awak dalam negeri pertama yang  digunakan. Sebelumnya RoKAF telah mengadopsi RQ-101 buatan KAI yang diperoleh sejak tahun 2004. Drone yang  dijuluki sebagai Night Intruder ini memiliki panjang  4,7 m,  rentang sayap 6,4 m, dengan jangkauan hingga 80 km atau endurance 6 jam. RANGGA BASWARA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *