ANGKASAREVIEW.COM – Varian terakhir dari F-35 Joint Strike Fighter, F-35C masih jauh masa operasi pertamanya. Penggunaannya secara resmi ditargetkan baru dimulai tahun 2021 mendatang di kapal induk USS Carl Vinson.
Penempur generasi kelima milik Angkatan Laut AS ini menyediakan platform yang lebih siluman, memiliki jarak terbang lebih jauh, dan lebih mampu beroperasi minimal sampai tahun 2030.
Pada tahun 2021 kapal induk kelas Nimitz USS Carl Vinson akan meluncur dari pelabuhan asalnya di pangkalan San Diego menuju Samudra Pasifik dengan membawa serta skadron pertama F-35C Joint Strike Fighters untuk melaut. Menurut Warrior Maven, ini akan menjadi patroli resmi pertama Angkatan Laut F-35.
Baca juga:
Jet Tempur Siluman F-35A Pesanan AU Korea Selatan Mengudara Perdana
Lebih Efisien, Singapura Pilih Meng-Upgrade F-16 Ketimbang Beli F-35
Angkatan Laut F-35C adalah varian terbesar dua varian lainnya, F-35A milik Angkatan Udara AS dan F-35B milik Korps Marinir AS.
Dibandingkan dengan saudara kandungnya, F-35C memiliki sayap yang lebih besar, roda pendarat yang lebih kuat agar mampu menahan hentakan dari ketapel di kapal induk, dan kapasitas bahan bakar yang lebih besar.
Walau tak menyebutkan angka pasti, namun Marinir AS dikabarkan juga berencana untuk mengakuisisi beberapa model-C untuk operasinya.
F-35C saat ini masih belum mencapai Kemampuan Operasi Awal (Initial Operation Capability/IOC). Angkatan Udara AS sendiri telah menerima IOC untuk varian A pada bulan Agustus 2016. Sedangkan Marinir AS menyatakan skadron pertama mereka siap untuk menggunakan F-35B pada bulan Juli 2015.
Angkatan Laut AS berharap untuk mendeklarasikan IOC untuk model-C sekitar tahun 2018. Program ini telah mengalami keterlambatan lebih dari tiga tahun.
Angkatan Laut AS berharap akan ada 18 hingga 20 skadron yang beroperasi di kapal induk akan menerbangan F-35C hingga tahun 2030-an. Dua skuadron lainnya akan terus menggunakan pesawat tempur F/A-18E/F Super Hornet. (IAN)