ANGKASAREViEW.COM – Latihan penerjunan dengan kemampuan HALO (high altitude low opening) dan HAHO (high altitude high opening) merupakan latihan dalam rangka menghadapi latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI tahun 2018 yang akan dilaksanakan bulan depan.
Penerjunan dilaksanakan sebanyak tiga sorti masing masing 30 personel. Peserta yang ikut dalam latihan ini berasal dari kesatuan Denmatra 1 Paskhas dan Denmatra 2 Paskhas TNI AU sejumlah 30 prajurit, Satuan Tontaifib TNI AL sejumlah 30 prajurit, dan Brigif 18 Divisi 2 Kostrad sejumlah 30 prajurit.
“Latihan penerjunan ini merupakan latihan yang penuh risiko dan tidak semua penerjun dapat melakukan ini karena harus mengunakan perlengkapan khusus dan ketinggian tertentu,” ujar Letkol Pas Helmi Ardianto Nangge, S.Sos, MM, sebagaiamana dikutip Penlanud Abdulrachman Saleh.
Penerjunan dilakukan di atas ketinggian 15.000 feet MSL (mean sea level) atau sekitar 5.000 meter dengan dropping zone berada di grass strip Lanud Abdulrachman Saleh.
Pesawat yang digunakan untuk penerjunan kali ini adalah C130 Hercules registrasi A-1337 dari Skadron Udara 32. Sesuai rencana, latihan terjun dilaksanakan dua kali terjun siang dan satu kali terjun malam.
Dalam latihan hari ini Hercules dipiloti oleh dua set kru masing-masing Mayor Pnb Yudhi Bandung dan Kapten Pnb Vincent serta kru kedua Mayor Pnb Dodik Supriyanto dan Mayor Pnb Fandi Pulungan.
Latihan berlangsung pada 12-16 maret 2018. Salah satu materi yang dilatihkan adalah penerjunan tim pendahulu, terjun tempur, pendaratan alat peralatan tempur di daerah sasaran, spionase, dan sabotase. RONI SONTANI