ANGKASAREVIEW.COM – Kementerian Pertahanan Israel akhirnya resmi memesan panser baru Eitan versi APC (angkut personel) untuk menggantikan peran serupa dari ranpur beroda rantai (tracked) M113 milik AD Israel (IDF Ground Force) yang makin uzur.
Pengumuman pembelian Eitan ini resmi disiarkan tanggal 11 Maret 2018. Disebutkan juga dalam publikasi tersebut bahwa produksi akan segera dilaksanakan tahun ini dan diharapkan tahun 2020 sudah mulai resmi berdinas.
Julukan ‘Eitan’ diambil dari bahasa Ibrani yang berarti ‘Steadfast’ atau ‘Tabah’ dalam bahasa Indonesia. Dikembangkan secara bersama oleh industri persenjataan ternama Israel, yakni IWI, IAI dan Rafael. Prototype pertama panser beroda ban berkonfigurasi 8×8 ini secara resmi dipertunjukkan untuk kali pertama pada tanggal 1 Agustus 2016 silam.
Panser ini dikembangkan dengan mengambil pelajaran yang dipetik selama operasi militer di Gaza pada tahun 2014. Kendaraan ini menawarkan platform multirole yang bisa dikembangkan menjadi berbagai varian. Penerapan roda ban menjadi pilihan untuk dapat meningkatkan mobilitas dan kelincahannya. Tingkat perlindungan keamanan juga menjadi perhatian utama.
Baca Juga:
Insiden Tenggelamnya M113A1 Kostrad Jadi Pembelajaran Penting TNI AD
Ini Dia Penantang Tank Medium Pindad dari Singapura
Teknologi yang disematkan pada Eitan mengadopsi dari tank Merkava Mk. IV dan ranpur APC beroda rantai Namer. Namun secara bobot Eitan jauh lebih ringan dari Namer, beratnya hanya 35 ton dibanding Namer yang mencapai 60 ton. Harganya juga disebutkan jauh lebih miring, bahkan diklaim hanya setengah dari Namer yang mencapai 3 juta dolar AS atau setara 42 milyar Rupiah.
Tata letak panser APC Eitan serupa dengan ranpur lapis baja modern pada umumnya, yakni pengemudi dan mesin berada di bagian depan, modul tempur di tengah dan kompartemen pasukan berada di bagian belakang. Eitan dapat membawa total 12 orang dengan rincian 9 prajurit bersenjata ditambah komandan, sopir dan penembak.
Panser ini disokong mesin diesel yang dilengkapi turbo, sehingga menghasilkan daya 750 hp. Panser ini pun bisa dibesut hingga kecepatan maksimal 90 km/jam di jalan rata. Dilengkapi 8 roda jenis runflat yang dirancang untuk bisa tetap melaju meski tertembus peluru pada kecepatan rendah di bawah 50 km/jam hingga sampai tempat aman sejauh 16 km.
Untuk sistem perlindungan diri, Eitan menggunakan kombinasi proteksi berupa modul armor pasif di bagian depan dan samping. Lantai kendaraan menawarkan perlindungan tingkat tinggi terhadap efek ledakan ranjau anti tank/panser dan IED (Improvised Explosive Device) yang bisa menahan ledakan setara 10 kg TNT. Eitan juga dilengkapi sistem proteksi aktif Trophy buatan Rafael.
Sistem persenjataan yang diusung Eitan versi APC berupa stasiun senjata dioperasikan menggunakan remote (RCWS) yang dilengkapi SMB kaliber 12,7 mm. Sedangkan varian IFV (Infantry Fighting Vehicle) yang juga akan dikembangkan, dilengkapi kubah (RCWS) mengusung kanon otomatis yang masih dalam taraf pengembangan kemungkinan kaliber 30 mm atau 40 mm. (Rangga Baswara)
Foto: Military-Today