ANGKASAREVIEW.COM – Baru-baru ini netizen dikejutkan dengan beredarnya rekaman video pertempuran sengit US Army Special Force (Green Berets) ketika disergap kelompok bersenjata ISIS di wilayah barat daya Nigeria. Saking sengitnya pertempuran, sebagian besar personel pasukan elit AS yang berjibaku di laga tersebut terpaksa harus meregang nyawa.
Walau peristiwa dari video penyergapan yang berasal dari kamera helm salah seorang personel Green Berets ini tengah viral di dunia maya, namun sejatinya peristiwa tersebut terjadi pada 5 Oktober 2017 silam.
Peristiwa tersebut terjadi saat tim patroli gabungan dari pasukan pemerintah Nigeria dan pasukan khusus AS sedang malaksanakan konvoi di wilayah yang kerap menjadi basis operasi kelompok militan Al-Qaida di Afrika Utara (AQIM) dan ISIS. Tim tersebut terdiri dari sejumlah anggota Angkatan Bersenjata Nigeria dan lima personel Green Berets.
Dalam konvoi tersebut pasukan elit AS tersebut membekali diri dengan kendaraan berbasis sipil dengan jenis Toyota B6 Land Cruiser yang dimodifikasi dan dilengkapi dengan plat baja tambahan anti peluru.
Pada saat tim tersebut melewati wilayah di sebelah utara Niamey, Ibukota Nigeria, saat-saat yang menegangkan itu pun tiba. Dalam video berdurasi 5 menit 30 detik tersebut terlihat jelas bagaimana baku tembak yang berlangsung singkat namun sengit antara tim patrol gabungan tersebut dengan kelompok bersenjata.
Berbekal senjata seadaanya pasukan elit AS tersebut harus bertahan dan menyerang balik, meskipun posisi musuh tidak terlihat jelas keberadaannya. Green Berets terlihat berusaha membidik objek yang berada di antara garis pohon-pohon, tempat diperkirakannya tembakan musuh berasal.
Dalam video tersebut juga diperlihatkan seorang personel pasukan elit AS meninggal setelah terkena tembakan. Sementara sejumlah pasukan lainnya berusaha mengevakuasi ke tempat yang aman.
Baca Juga:
Wagner, Pasukan Bayangan Militer Kremlin di Suriah
Intip Kerasnya Pelatihan Vityaz, Pasukan Baret Merah MVD
Dari laporan CNN, pihak AS menyebut tragedi hahas tersebut menewaskan tiga dari lima tentara elit AS yang berjibaku saat itu. Mereka juga menyebut bahwa pelaku penyergapan berjumlah hingga sekitar 50 orang dan mungkin terafiliasi dengan ISIS.
Sementara Pejabat setempat, Namatta Abubacar mengonfirmasi bahwa sedikitnya lima serdadu Angkatan Bersenjata Nigeria tewas dalam penyergapan yang terjadi di wilayah itu.
US Africa Command mengerahkan sekitar 800 personel yang sebagian besar anggota US Special Forces untuk ditugaskan ke beberapa region, salah satunya di Pangkalan AU Agadez, Nigeria. Mereka dikerahkan dalam kapasitas untuk melatih dan membantu pasukan keamanan setempat dalam menjaga stabilitas keamanannya.
Tak hanya itu, personel AS juga ditugaskan untuk terlibat dalam operasi pengumpulan info intelijen, pengintaian, serta membantu pasukan Jerman dan Prancis yang tengah melaksanakan operasi militer di Mali, Niger, Chad, dan beberapa negara tetangga.
Militan ekstremis kerap terkonsentrasi di kawasan Gurun Sahel, yang masuk dalam teritori sejumlah negara meliputi Niger, Chad, Senegal, Mali, Mauritania, Nigeria, Chad, Sudan, dan lainnya. (JRN/ERY)