ANGKASAREVIEW.COM – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menggelar Program Padat Karya untuk tahun anggaran 2018. Program tersebut digelar di 153 Bandar Udara yang berada di bawah Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Hubud. Salah satunya dilaksanakan di desa Curug di lingkungan Bandara Budiarto, Banten, Sabtu (24/2/2018) dan ditinjau langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pekerjaan Program Padat Karya dilaksanakan bertahap sepanjang tahun 2018 dengan jumlah tenaga kerja mencapai 11.982 pekerja dikalangan masyarakat pedesaan. Ditjen Hubud menyiapkan anggaran yang diambil dari anggaran kegiatan belanja modal APBN 2018 sebesar Rp 300 miliar, terdiri dari upah pada pekerjaan Rp 250 miliar dan belanja barang Rp 50 miliar.
Menurut Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, Program Padat Karya ‘cash for work’ ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan di berbagai kesempatan dan rapat terbatas bulan November 2017 lalu.
“Prinsip pelaksanaan Padat Karya adalah menciptakan lapangan kerja dengan penggunaan bahan baku dan tenaga kerja lokal, di mana upah dapat diberikan secara cash atau tunai setiap akhir minggu sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Sasaran Padat Karya adalah masyarakat daerah setempat yang termasuk angkatan kerja produktif sesuai undang-undang ketenagakerjaan,” ujar Agus Jum’at (23/2/2018).
Menurutnya, secara spesifik sasaran Padat Karya ini adalah warga masyarakat sekitar yang menganggur, setengah menganggur, miskin dan menjadi tulang punggung keluarga.
Baca Juga: Tinjau Pendidikan Pilot STPI Curug, Menhub Pakai Coverall dan Jajal Pesawat Latih
“Upah yang diberikan per pekerja nantinya rata-rata sebesar Rp 125 ribu per hari, menyesuaikan UMR dari daerah setempat. Dengan demikian, mereka mendapatkan penghasilan dan bisa membiayai kehidupan sehari-hari. Diharapkan hal tersebut juga bisa ikut menggerakkan perekonomian di daerah lingkungan mereka,” imbuhnya.
Beberapa pekerjaan Padat Karya yang dilakukan di lingkungan Bandara Budiarto di antaranya adalah penanaman pohon di area Pos I, pembersihan ilalang dan semak belukar di sekitar pagar sisi udara, perapihan pohon di sekitar area Pos 1 hingga gedung kantor bandara, pengecatan kantin dan pengecatan pagar, renovasi gedung AAB, pembersihan lokasi serapan air di area gedung AAB, perbaikan gorong-gorong di sekitar jalan inspeksi, pengecatan dan perbaikan gedung operasional sekuriti Pos 1, perbaikan dan pengecetan gedung PKP-PK serta pengairan dan saluran air sawah penduduk. (ERY)