ANGKASAREVIEW.COM – Tahun 2018 menandai 60 tahun sejak pertama kali Rusia (Uni Soviet kala itu) mengekspor alutsista kepada Indonesia.
Saat itu, 1958, pertama kali Uni Soviet mengekspor 100 jip off-road ringan GAZ-69 untuk digunakan oleh TNI Angkatan Udara. Kendaraan ini dibeli Pemerintah Indonesia setelah menang dalam tender pengadaan tahun 1957 menyisihkan kendaraan kompetitor buatan Inggris dan Jerman.
Tidak hanya untuk TNI AU, pengiriman GAZ-69 kemudian dilanjutkan sebanyak 400 unit untuk TNI Angkatan Darat. Total ada sekira 4.000-an unit yang diimpor Indonesia kala itu.
Di tahun 1958, Uni Soviet juga menyetujui penjualan lusinan jet tempur latih MiG-15 UTI, penempur MiG-17, pembom Il-28, dan pesawat angkut Il-14 kepada Indonesia.
TNI Angkatan Laut turut kebagian dalam pengadaan alutsista dari Negeri Beruang Merah. Yaitu berupa dua kapal selam Project 631 serta empat kapal perusak kelas Skoryy yang dipesan tahun 1958 dan tiba di Tanah Air setahun kemudian. Keempat kapal perusak itu dinamai RI Sandjaja, RI Sultan Iskandar Muda, RI Sawunggaling, dan RI Siliwangi.
Setelah itu, alutsista-alutsista lainnya dalam jumlah yang banyak terus didatangkan dari Uni Soviet melalui proyek pembelian cepat dalam rangka persiapan operasi perebutan kembali Irian Barat (Trikora). Pembom strategis Tu-16 termasuk salah satu yang didatangkan dimana keberadaannya cukup membuat negara lain cemas.
Tahun 1992, pengadaan alutsista dari Rusia kembali dilanjutkan. Rusia mencatat, sejak kerja sama teknik dan militer itu dilaksanakan lagi pada bulan November, tercatat Indonesia telah menggelontorkan 2,5 miliar dolar AS hingga saat ini.
“Dalam periode ini, Rusia mengekspor antara lain kendaraan angkut personel lapis baja BTR-80A, BMP-3F IFV, senapan serbu AK-100, jet tempur Su-27SK, Su-27SKM, Su-30MK, Su-30MK2, helikopter Mi-35 dan Mi-17, serta alutsista lainnya,” kata Alexander Mikheev, Direktur Umum Rosoboronexport dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/2/2018).
Mikheev menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir Rosobonexport selalu hadir dalam penyelenggaraan pameran pertahanan Indo Defence di Jakarta. Pada November tahun ini, Rosoboronexport kembali akan hadir meramaikan ajang dua tahunan pameran pertahanan yang sekaligus menjadi etalase produk-produk alutsista mutakhir itu. RONI SONTANI