ANGKASAREVIEW.COM – Kehadiran STPI Curug untuk pertama kali di ajang Singapore Airshow adalah untuk makin melebarkan sayap keberadaan sekolah tinggi bidang penerbangan milik negara ini di kawasan Asia bahkan dunia.
Kehadirannya di Singapore Airshow 2018 pun dimanfaatkan oleh sejumlah mitra internasional untuk mematangkan beragam bentuk kerja sama dengan STPI di masa berikutnya.
Salah satunya adalah dengan Boeing Company dari Amerika Serikat. Dengan pabrik pesawat terbesar Paman Sam ini, STPI Curug yang menggunakan simulator pesawat Boeing 737NG akan meningkatkan potensi-potensi kerja samanya.
Selain dengan Boeing, siang ini STPI Curug akan melaksanakan pertemuan dengan Embry-Riddle Aeronautical University untuk program pendidikan pascasarjana (S2) bidang SMS (Safety Management Systems).
“Kita harus bisa keep up dengan standar internasional dan harapannya nantinya bisa diakui lulusannya (S2) oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti Dikti),” ujar Bambang Sutarmadji, Wakil Ketua STPI kepada Angkasa Review di lokasi pameran.
Kemarin (7/2), STPI Curug juga melakukan pertemuan dengan Lanka Pacific Aviation & Engineering Academi (LPAE) Sri Lanka. “Mereka akan membantu mencarikan market juga ke India, Arab Saudi (Timur Tengah),” jelas Bambang. “Jadi, demand-nya ini memang masih ada. Mereka mengakui kalau STPI memiliki fasilitas latihan yang terbesar di Asia Tenggara,” tambah Bambang.
“Selain itu, dengan menyekolahkan siswanya ke STPI Curug, biaya yang mereka keluarkan juga masih rasional dibandingkan dengan biaya menyekolahkan ke negara-negara lain,” pungkasnya. RONI SONTANI