Uniknya Dunia Penerbangan Zaman Dahulu

Istimewa

ANGKASAREVIEW.COM – Industri penerbangan dikenal sebagai sebuah bisnis yang perubahannya amat cepat. Tidak hanya dari sisi teknologi pesawat, tapi juga dari gaya hidup penumpangnya.

Di era’70-an hingga akhir ’90-an transportasi udara masih amat lekat dengan kemewahan dan masyarakat kelas atas. Namun dengan adanya konsep low cost carrier, semua orang bisa menggunakan moda transportasi ini.

Pelayanan, hingga fasilitas yang diberikan kepada penumpang pun banyak berubah. Suasana di penerbangan zaman dahulu sungguh unik untuk kita intip kembali.

Baca juga:
Restrukturisasi Rute, Ini Tiga Layanan Penerbangan Terbaru Singapore Airlines Pasifik
AirAsia Siap Operasional Penerbangan dari Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Pramugari generasi pertama adalah perawat

Saat ini pramugari menjadi etalase perusahaan penerbangan. Tidak cuma cantik dan tampan, pramugari saat ini juga harus pintar dan cekatan. Sebenarnya, di masa-masa awal penerbangan sipil, tugas utama pramugari adalah untuk menenangkan penumpang yang ketakutan. Maklum, saat itu penerbangan memang memangkas banyak waktu, namun banyak juga penumpang yang ketakutan saat naik pesawat.

Tak ayal, pramugari awalnya diambil dari mereka yang memiliki pengalaman menjadi perawat orang sakit. Maskapai pertama yang menggunakan pramugari adalah Boeing Air Transport (BAT). BAT pertama kali merekrut perawat untuk ikut terbang pada tahun 1930.

Selain bertugas untuk menenangkan penumpang yang ketakutan, “sky girls“, sebutan BAT untuk pramugari pertamanya, juga bertugas untuk membantu pilot mengangkat bagasi penumpang, mengisi bahan bakar, bahkan jika dibutuhkan mereka juga harus mendorong pesawat masuk ke hanggar.

Catur dan poker untuk penumpang

Jangankan jaringan wifi di pesawat, layar televisi atau majalah penerbangan yang sudah amat jamak di hari ini pun belum ada di zaman dahulu.  Lantaran harga tiketnya yang cukup mahal, maskapai penerbangan harus berpikir keras untuk memberikan layanan ekstra bagi para penumpangnya. Akhirnya, permainan kartu poker dan catur pun menjadi pilihan utama.

Bahkan, maskapai juga kerap mendesain kartu poker khusus untuk penumpang anak-anak. Selain catur dan poker, maskapai kadang juga menyiapkan buku-buku bacaan.

Boleh merokok

Penumpang di penerbangan zamah dahulu diperbolehkan untuk membakar rokok di tengah penerbangan. Baru pada tahun 1989 Badan Penerbangan Amerika Serikat (FAA) mengeluarkan larangan merokok di dalam pesawat. Alasannya, asap dan bara api rokok dapat menyulut kebakaran yang lebih besar.

Pelarangan rokok di dalam pesawat nyatanya juga bukan perkara mudah lantaran menuai pro dan kontra dari banyak pihak. Di tahun 1984 Dewan Penerbangan Sipil AS sempat melarang, tapi tak berapa lama kembali mengizinkan penumpang merokok di pesawat.

Maskapai United Airlines tercatat menjadi maskapai pertama yang melarang rokok di dalam pesawat. Kebijakan maskapai itu diambil pada tahun 1971. Tahun 2015 lalu, Departemen Transportasi AS juga telah melarang penggunaan segala bentuk rokok elektrik di dalam penerbangan.

Banyak pilihan makanan

Fasilitas makanan untuk penumpang sekarang ini hanya dimiliki oleh penerbangan servis penuh. Ada penerbangan purah yang menyediakan makanan, tapi tentu dengan tambahan biaya. Di era ’70-an seluruh maskapai memberikan makanan kepada penumpangnya.

Tidak sekadar makanan, maskapai juga memberikan banyak pilihan yang menggiurkan. Standar penyajiannya pun menggunakan standar penyajian hotel berbintang. Maklum, saat itu belum ada peraturan soal cara penyajian makanan di sebuah penerbangan.

Tidak ada kelas bisnis

Saat ini kita mengenal ada tiga kelas dalam penerbangan, kelas ekonomi, bisnis, dan kelas pertama sebagai kelas paling mewah. Di masa awal penerbangan sipil, masyarakat hanya mengenal dua kelas, yaitu kelas ekonomi dan kelas pertama. Pembagian kelas ini juga baru dikenalkan tahun 1978 oleh PanAm.

Pembagian kelas ini sempat menuai kritik dari beberapa kalangan. Alasannya, mereka menganggap pramugari memberikan pelayanan yang amat berbeda dengan kelas pertama. Bukan soal fasilitas, yang dipermasalahkan adalah soal keramahan dan perhatian pramugari.

Akhirnya, tak lama setelah membagi dua kelas, Pan Am meluncurkan Clipper Class, inilah yang menjadi cikal bakal kelas bisnis hari ini. Saat ini beberapa maskapai di dunia bahkan menawarkan Premium Economy Class, satu kelas di atas kelas ekonomi dan di bawah kelas bisnis. REMIGIUS SEPTIAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *