ANGKASAREVIEW.COM – Dalam sejarahnya, pasukan khusus Russia atau biasa disebut Spetsnaz berawal dari unit Razvedchik, yang dalam bahasa Indonesia berarti intai.
Untuk menjadi personel Razvedchik Spetsnaz tidaklah mudah. Selain harus tangguh secara fisik dan mental, seorang personel Razvedchik Spetsnaz dituntut harus mampu menguasai penggunaan senjata. Salah satu senjata andalan unit intai pada masa kejayaan Uni Soviet adalah NRS-2.
Pisau dalam senjata, senjata dalam pisau. Senjata unik ini dirancang pada tahun 1970 oleh Biro Desain KBP Tula. Dari segi penampakannya, sekilas memang terlihat seperti senjata tajam biasa. Tapi dari segi fungsional, pisau NRS-2 dirancang untuk mampu menembakan peluru Kaliber 7.62mm.
Baca Juga: Mengenal Pasukan Khusus Rusia (Bagian 1)
Selain desainnya ringkas, NRS-2 juga dapat digunakan sebagai pisau lapangan. Namun dengan kemampuan gandanya tersebut, pisau ini menjadi senjata yang efektif untuk membunuh lawan dengan senyap.
Meskipun memiliki fungsi yang kompleks, pengoperasionalan NRS-2 terbilang mudah. Bagian ganggang pisau dilengkapi dengan mekanisme untuk meletuskan peluru.
NRS-2 dibuat dengan single action. Pengguna hanya perlu mengarahkan barrel membelakangi mata pisau. Sedangkan triggernya terletak pada bagian kanan pegangan pisau. Lantaran hanya dapat menampung satu peluru, seorang scout harus dilatih untuk mampu menembak secara akurat.
Baca Juga: Mengenal Pasukan Khusus Rusia (Bagian 2)
Walaupun kini sudah tidak digunakan lagi oleh pasukan bersenjata Rusia, NRS-2 termasuk dalam salah satu pisau yang paling langka. Oleh karena itu, keberadaanya dicari oleh para kolektor dengan harga yang sangat tinggi. JULIUS RENDY NUGROHO DWIPUTRO