ANGKASAREVIEW.COM – Hari Rabu (10/1/2018) lalu tim Angkasa Review berkesempatan untuk mengintip kegiatan di ruang simulator radar APP/ACC yang terdapat di gedung Jurusan Keselamatan Penerbangan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI Curug). Pada saat itu, yang sedang menjalani diklat (pendidikan dan latihan) di simulator tersebut adalah peserta didik non reguler dari Perum LPPNPI atau AirNav Indonesia.
Dijelaskan oleh instruktur dari STPI Curug yang bertugas, Pangsa Rizkina Aswia, 16 orang peserta angkatan 103 yang mulai nengenyam diklat pada pertengahan November 2017 lalu sedang menjalani diklat Approach Control Surveillance.
“Dulu tahunya kan radar, karena sekarang metode pengawasan itu bukan hanya ada DSB dan segala macam, makanya dibilang surveillance. Dulu namanya radar, sekarang berubah jadi Approach Control Surveillance, karena banyak, alat pengawasan bukan hanya radar,” jelas lulusan STPI Curug tahun 2009 ini kepada Angkasa Review.
Baca Juga: Miliki Fasilitas Lengkap, LPAE Sri Lanka Titipkan 6 Siswanya ke STPI
Diklat yang mereka jalani berlangsung selama dua bulan atau delapan minggu. Selama dua minggu mereka dihadapkan dengan wawasan teoritis dan selama enam minggu mereka akan fokus dengan praktik lab yang terdiri dari 30 fase (exercise) yang harus diselesaikan. Pada tahap akhir, mereka akan menjalani ujian akhir (exam) yang hasilnya akan dilaporkan ke AirNav Indonesia.
Praktik berlangsung setiap hari (Senin- Jum’at) selama delapan jam. Terkadang jika diperlukan hari Sabtu juga akan dilakukan training. Dalam satu hari mereka menjalani dua sesi yang masing-masing sesinya ditangani oleh dua instruktur.
“Sesi pagi berdurasi 5 jam dan sesi siang durasinya 3 jam. Instrukturnya juga ada dari AirNav, jadi biar blanding. Kan kalau di sini (STPI) bukan orang profesional sebetulnya, karena kan enggak terjun di lapangan, enggak praktik langsung,” ungkap lulusan S-2 Institut Teknologi Bandung tahun 2012 ini.
Diakui oleh Pangsa, tidak semua peserta diklat akan lulus, walaupun basic mereka adalah ATC. Karena menurutnya, radar traffic-nya lebih banyak ketimbang ATC yang cenderung lebih sedikit pergerakan pesawatnya.
Pada tanggal 29 Januari mendatang, para peserta yang lulus exam akan menjalani magang (on job training/OJT) yang persebaran OJT akan dilakukan oleh AirNav. Setelah sebulan melakukan OJT, mereka akan kembali menjalani ujian.
Baca Juga: Berjalan, Bernyanyi, Bergembira di Kampus Perwira STPI Curug
“Setelah OJT, dia (peserta diklat) kembali lagi ke sini buat ujian kompetensi. Ujian ini dari Direktorat Navigasi. Tujuannya, kalau dia sudah benar-benar berkompeten di radar, nanti dicap di license-nya itu berkompeten di APP Radar,” pungkasnya. FERY SETIAWAN