ANGKASAREVIEW.COM – Setelah beroperasi selama 22 hari, akhirnya berakhir sudah Pos Koordinasi pemantauan natal dan tahun baru (nataru) 2017/2018 Ditjen Perhubungan Udara. Selama pemantauan yang dilakukan sejak tanggal 18 Desember 2017 hingga Selasa 9 Januari 2018, jumlah penumpang domestik tercatat meningkat melebihi target yang ditetapkan. Peningkatan arus penumpang domestik yang tinggi tersebut juga dinilai mempengaruhi prosentase kenaikan jumlah penumpang secara keseluruhan.
Dari laporan Posko nataru Ditjen Perhubungan Udara (Ditjet Hubud) yang Angkasa Review terima (9/1/2018), secara komulatif dari H-7 hingga H+7 jumlah penumpang pesawat udara nataru tahun ini meningkat 6,7 persen, yakni dari 6.880.800 penumpang pada tahun lalu meningkat menjadi 7.341.997 penumpang di tahun ini.
Penumpang rute penerbangan domestik mengalami peningkatan paling tinggi ketimbang rute penerbangan internasional. Rute domestik meningkat 8,09 persen, yakni dari 5.885.323 penumpang pada periode tahun 2016/2017 menjadi 6.361.278 penumpang di tahun ini. Namun demikian penumpang internasional justru turun 1,48 persen, dari 995.477 penumpang di tahun lalu menjadi 980.719 penumpang di tahun 2017/2018.
Baca Juga:
Nataru 2017/2018 Angkasa Pura I Layani 6 Juta Penumpang
Dirjen Hubud: Extra Flight Nataru 2017/2018 Terealisasi Sangat Tinggi
Meningkatnya jumlah penumpang dan jumlah penerbangan ini juga dipengaruhi oleh jumlah extra flight yang ternyata juga diminati penumpang. Hal ini terbukti dari tingginya tingkat realisasi jumlah extra flight periode tahun ini yang mencapai 984 penerbangan yang terdiri . Terdiri dari 904 extra flight domestik dari rencana sebanyak 1239 penerbangan dan 80 extra flight internasional dari rencana 84 penerbangan.
“Menurut laporan posko nataru Ditjen Perhubungan Udara, tidak terjadi sesuatu hal berarti yang mengganggu operasional penerbangan selama 22 hari masa pemantauan tersebut, baik itu yang terkait dengan keselamatan, keamanan maupun kenyamanan penerbangan,” ujar Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso dalam keterangan resminya yang Angkasa Review terima, Rabu (10/1/2018).
Menurut Agus, keberhasilan tersebut menandakan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga masyarakat Indonesia mampu melakukan perjalanan dengan transportasi udara yang lebih mahal dibanding moda transportasi lain.
Baca Juga:
Cetak Sejarah! Sepanjang 2017 AP II Tembus Layani 100 Juta Penumpang
Selenggarakan Angkutan Nataru, Ini Top 5 Destination AP II Tahun Ini
Sedangkan terkait penurunan jumlah penumpang internasional, Agus memaklumi karena adanya beberapa kejadian bencana alam seperti misalnya erupsi Gunung Agung di Bali yang menyebabkan penumpang luar negeri mengurungkan penerbangannya ke Indonesia, khususnya Bali dan Lombok.
Agus juga berharap keberhasilan para penyelenggara penerbangan dan antusias masyarakat dalam palayanan penerbangan nataru yang selamat, aman dan nyaman itu bisa dipertahankan secara berkelanjutan di waktu-waktu mendatang. FERY SETIAWAN