ANGKASAREVIEW.COM – Sekarang ini fenomena ngopi (minum kopi), kongkow, atau kopdar makin lazim dilakukan sebagai ajang bersilaturahim atau bahkan sekaligus membicarakan bisnis.
Bicara bisnis, tidak lagi hanya melulu dilakukan di kantor. Tidak heran, semakin banyak resto/kafe menyediakan tempat untuk kebutuhan itu.
Permasalahan di kota besar seperti Jakarta, kemacetan lalu-lintas di jalanan jadi salah satu kendala utama. Sehingga, orang kadang kesulitan untuk menjangkau tempat yang agak jauh karena butuh waktu tempuh yang lama.
Di wilayah Jakarta Timur, Bandara Halim kini jadi alternatif untuk rendezvous. Orang-orang yang hendak bepergian menggunakan pesawat namun masih harus ketemu dengan klien, biasa menggunakan resto/kafe yang ada di bandara ini. Mereka tinggal datang lebih awal dan pilih tempat yang cocok.
Terdapat puluhan resto/kafe di sepanjang selasar bandara, sebelum penumpang masuk ke ruangan bagian dalam untuk check-in bagasi. Ada pula resto/kafe yang berada di seberang teras bandara. Kita tinggal menyeberang dan pilih tempat di sana.
Kehadiran tempat-tempat makan/minum di Bandara Halim, tidak lain karena bandara internasional ini kini tidak lagi sepi seperti dahulu. Kegiatan ekonomi pun sudah menggeliat di tempat ini. Maskapai yang beroperasi di sini, Citilink dan Batik Air, melayani penerbangan ke 18 kota tujuan domestik di Indonesia.
GM Bandara Halim Abdul Rasyid mengatakan, banyak orang yang datang ke Halim tidak saja untuk bepergian. Melainkan juga untuk sekadar makan, meeting dengan klien, atau kopdar (kopi darat, kongkow).
“Silakan saja. Di sini sudah tersedia tempat-tempat yang dapat digunakan. Untuk resto/kafe pun mereka tentu senang kalau banyak pengunjung,” ujar Rasyid kepada Angkasa Review.
Tantangan bagi pihak bandara adalah meningkatkan pelayanan termasuk masalah kebersihan dan ketertiban. “Di sini sudah kami atur petugas untuk itu. Pelayanan tentu prioritas yang kami lakukan,” pungkas Rasyid. RONI SONTANI