PERNAH melihat anggota pasukan militer yang jago banget menembak di medan tempur? Pasti di antara Anda masih ada yang bingung dan mungkin juga ada yang sering salah kaprah membedakan antara sniper dengan sharpshooter. Nah, kira-kira apa sih bedanya sniper dengan sharpshooter?
Tak jarang banyak orang yang masih menganggap bahwa yang jago dalam menembak itu adalah sniper, tapi perlu diketahui juga bahwa selain sniper juga ada sharpshooter. Dari segi bahasa mungkin sudah dapat membantu Anda untuk membedakan, sniper adalah penembak runduk sedang sharpshooter adalah penembak jitu.
Secara spesifik sniper terlatih dalam bersembunyi dan ahli juga dalam berkamuflase, sementara sharpshooter tidak memiliki kemampuan itu. Lebih dalam lagi, sniper dibekali dengan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi pada garis depan. Hal ini membuat sniper memiliki peran strategis yang tidak dimiliki sharpshooter.
Sedangkan sharpshooter berbeda dengan sniper, keberadaan mereka tidak diselimuti kamuflase dan perannya di medan tempur adalah untuk memperpanjang jarak jangkauan pada tingkat regu.
Perbedaan lainnya adalah sharpshooter umumnya memiliki jangkauan dengan musuh sampai dengan 800 meter, sedangkan sniper memiliki jarak jangkauan yang lebih jauh dari sharpshooter, yakni sampai dengan 1.500 meter bahkan terkadang lebih dari itu.
Perbedaan jarak jangkauan tersebut dikarenakan sniper pada umumnya menggunakan senapan runduk bolt-action khusus, sementara sharpshooter menggunakan senapan semi-otomatis. Senjata sharpshooter biasanya berupa senapan tempur atau senapan serbu yang dimodifikasi dan ditambah teleskop.
Perbedaaan yang terakhir adalah, sharpshooter berada pada tingkat regu, sementara sniper berada pada tingkat batalyon atau tingkat kompi.