ANGKASAREVIEW.COM – Thailand berencana menambah delapan unit jet latih lanjut T-50TH dari Korea Selatan senilai 8,8 miliar baht atau 259 juta dolar AS.
Sebelumnya Negeri Gajah Putih telah memesan empat unit pesawat bernama Golden Eagle buatan Korea Aerospace Industries (KAI) tersebut pada September 2015.
Dua pesawat pertama T-50TH pesanan tahun 2015 akan diterima Thailand pada Desember 2017, sementara dua berikutnya menyusul pada Juni 2018.
Rencana penambahan 8 T-50TH telah disetujui oleh Kabinet Thailand sebagaimana Miami Herald mengutip keterangan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (11/7/2017).
Meski begitu, media setempat menegaskan bahwa kontrak pembeliannya belum dilaksanakan.
Saat ini Angkatan Udara Thailand mengoperasikan 35 pesawat L-39ZA/MP Albatros buatan Vodochody, Ceko dengan rata-rata usia pakai 23 tahun. Pesawat ini mengemban tugas utama sebagai pesawat jet latih dan fungsi tambahan sebagai pesawat penyerang darat.
AU Thailand juga mengoperasikan 19 pesawat Alpha Jet buatan Dassault/Dornier (Perancis-Jerman) dengan rata-rata usia pakai 35 tahun. Pesawat ini melaksanakan peran sebaliknya, yakni fungsi utama sebagai pesawat penyerang darat dan fungsi tambahan sebagai jet latih.
Thailand bermaksud menggunakan T-50TH sebagai pesawat jet latih menggantikan L-39.
Mengenai T-50 Golden Eagle, pesawat ini telah digunakan oleh empat negara. Jumlahnya saat ini sebagaimana ditulis Flightglobal adalah Korea Selatan (145), Indonesia (15), Filipina (12), dan Irak (6).
Indonesia membeli 16 unit T-50i dari Korea Selatan semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Satu unit pesawat yang dioperasikan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Magetan tersebut jatuh saat pertunjukan aerobatik tunggal di Yogyakarta pada 20 Desember 2015. Dua penerbang TNI AU yang mengawakinya gugur dalam musibah itu.
Di Amerika, saat ini T-50 tengah bertarung dalam kompetisi USAF’s T-X untuk menggantikan jet latih T-38 Talon. Sebagaimana diketahui, AU AS berencana membeli 350 jet latih lanjut baru pengganti Talon. Lockheed Martin dan KAI berkolaborasi mengusung T-50A dalam kompetisi ini.
T-50 terbang perdana pada 20 Agustus 2002. Pesawat ini memiliki kecepatan terbang maksimal Mach 1,5 (1.650 km/jam) dan jarak jelajah 1.851 km.
RONI SONTANI