AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada pertengahan Januari lalu perusahaan Sierra Technical Services (STS) di lamannya memperlihatkan target drone generasi ke-5 rancangannya yang diberi nama Fifth Generation Aerial Target (5GAT).
Drone target berkarakter siluman ini dibuat STS atas pesanan US Army Corp of Engineers Contracting Office (USACE Sacramento District) yang dikelola oleh Kantor Departemen Pertahanan (DoD) Direkektorat Operasional Uji & Evaluas pada Maret 2017.
Pengadaan 5GAT dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan khusus militer AS mengenai Threat Representative-Low Observable (TR-LO) berupa pesawat tak berawak siluman yang disimulasikan menjadi musuh pesawat tempur AS di medan pertempuran udara.
Drone siluman 5GATS juga dijadikan sebagai wahana pelatihan sistem artileri pertahanan udara (arhanud) pasukan darat yang seolah menghadapi jet tempur generasi ke-5 milik lawan.
Selain menjadi drone target, STS menyatatakan akan mengembangkan 5GAT lebih lanjut sebagai wahana pengawal jet tempur berawak atau populer dengan sebutan Loyal Wingman.
Dalam hali ini 5GAT akan bersaing dengan XQ-58 Valkyrie yang dikembangkan bersama oleh Air Force Research Laboratory (AFRL) dengan Kratos Defense & Security Solutions. Uniknya, STS juga telibat sebagai subkontraktor dalam perancangan XQ-58 tersebut.
Dalam peran sebagai Loyal Wingman, STS akan membekali 5GAT dengan perangkatISR (intelijen, pengawasan, pengintaian) serta perlengkapan elektronik kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Secara dimensi 5GAT memiliki panjang 12,2 m, lebar sayap 7,3 m, dan MTOW sekitar 4.350 kg. Pesawat dibangun menggunakan bahan serat karbon hingga 95 persen sehingga bobotnya ringan namun memiliki struktur yang kuat.
Sebagai penggerak, purwarupa 5GAT dilengkapi sepasang mesin General Electric J85 yang diperoleh dari jet latih Northrop T-38 Talon milik Angkatan Udara AS (USAF) yang telah dipensiunkan.
Mesin jet afterburning ini membuatnya mampu melesat cepat bak jet tempur sungguhan. Digadang 5GATS juga mampu bermanuver di kisaran +7,5G dan -2G namun hanya untuk waktu singkat saja.
STS menyebutkan 5GAT mampu bermanuver dan berkecepatan lebih tinggi dibandingkan XQ-58. Untuk diketahui, XQ-58 hanya bermesin jet tunggal dengan kecepatan maksimum 0,85 Mach saja.

Drone 5GAT sendiri semula direncanakan melaksanakan penerbangan perdana pada musim semi tahun 2019 tahun lalu. Namun kemudian dijadwalkan ulang pada kuartal pertama 2020 ini.
Ditargetkan 5GAT sudah dapat masuk jalur produksi pada 2022 mendatang dengan harga kisaran 10 juta dolar perunitnya.
Rangga Baswara Sawiyya
editor: ron raider